Maret, BEI Kaji Pra Pembukaan

Sumber :

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengkaji implementasi pra pembukaan (pre-opening) perdagangan saham pada Februari atau Maret 2009. Otoritas bursa kini masih mengawasi pergerakan saham setelah sistem penolakan otomatis (auto rejection) simetris diterapkan.   

”BEI belum mengkaji pre-opening karena ingin melihat secara bertahap bagaimana implementasi auto rejection simetris selama satu atau dua bulan mendatang. Setelah itu baru akan dikaji pre-opening,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Erry Firmansyah, di gedung bursa efek, Jakarta, Selasa 20 Januari 2009.

Erry menambahkan, BEI akan membiarkan sistem auto rejection berjalan normal sebelum memutuskan untuk menerapkan pra pembukaan. Apalagi sistem auto rejection baru diterapkan selama dua hari. Setelah itu, otoritas bursa akan melihat bagaimana hasilnya terhadap perdagangan saham.

Sebelumnya, BEI telah meniadakan sesi pra pembukaan sejak 14 Oktober 2008. Hal tersebut merujuk pada siaran pers Bursa Efek Indonesia No.026/BEI.SPR/10-2008 tanggal 12 Oktober 2008 tentang Pembukaan Kembali Perdagangan.

Sesi perdagangan pra pembukaan ditiadakan seiring dengan kondisi pasar yang dinilai tidak wajar. Bursa meniadakan sesi pra pembukaan, sekaligus memberlakukan aturan auto rejection simetris 10 persen, yang kemudian diubah menjadi auto rejection 10-20 persen untuk batas bawah dan atas.

Perdagangan pra pembukaan adalah transaksi yang dilakukan selama satu menit pertama pada pukul 09.25 hingga 09.26 JATS. Menurut Erry, biasanya pra pembukaan berpengaruh pada pembentukan harga-harga saham tertentu sekitar 60-65 emiten teratas.

Transaksi yang terjadi pada pra pembukaan cukup berpengaruh pada gerak indeks harga saham gabungan (IHSG) ketika pasar dibuka pukul 09.30 JATS.