Pesawat Tempur Lumpuh Akibat Virus

Sumber :

VIVAnews -- Ulah virus Conficker alias Downadup ternyata telah mengimbas militer Perancis. Tak main-main, pesawat tempur Perancis Rafale terpaksa batal mengudara karena jaringan database komputer angkatan laut-nya terinfeksi virus ini.

Pesawat tempur canggih itu gagal mengudara karena tak dapat mengunduh rencana rute penerbangan. Karena kebakaran jenggot, para staf angkatan laut sempat dilarang untuk menghidupkan komputer sama sekali.

Virus Conficker memang telah menyebar demikian luas di komputer Windows, sejak Oktober tahun lalu. Namun militer Perancis mengabaikan peringatan tentang bahaya virus ini sehingga alfa untuk menginstal tambalan-tambalan keamanan baru yang mampu mengantisipasi virus ini.

Kepada surat kabar Perancis Ouest France, juru bicara Angkatan Udara Perancis Jerome Erulin, mengakui hal itu. "Virus itu menyebabkan terhambatnya pertukaran informasi, namun tidak ada data yang hilang," kata Erulin, dikutip dari situs Telegraph.

Setelah mengetahui adanya program jahat di jaringan komputer, pihak AU langsung memotong jalur komunikasi yang memungkinkan penyebaran virus.

Akibatnya, AU kembali menggunakan media komunikasi tradisional, yaitu telepon, faksimili, dan bahkan menggunakan surat.

Pejabat AU Perancis mengatakan bahwa insiden ini lebih disebabkan akibat kelalaian, dan bukan kejadian yang direncanakan. Diperkirakan virus ini berasal dari memori USB yang dicolok oleh salah seorang anggotanya.

Menurut harian Liberation, hingga kini, kementrian pertahanan Perancis belum mengetahui berapa banyak komputer di jaringan militer yang telah ketularan virus ini.

Ini bukan pertama kalinya jaringan komputer militer jebol oleh serangan virus. Sebelumnya, kementrian pertahanan Inggris juga sempat diserang oleh sebuah virus hybrid yang sukses menginfeksi lebih dari 24 pangkalan udara Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris).

Bahkan, virus itu juga menginfeksi 75 persen komputer di kapal AU Inggris, termasuk kapal induk pengangkut pesawat Ark Royal.

Agaknya, pihak militer sebagai penjaga keamanan wilayah suatu negara, banyak yang mengabaikan masalah keamanan komputer. Padahal alat-alat dan persenjataan mereka telah mengadopsi sistem komputerisasi.