Pelaku Bursa Kritik Rencana Menkeu AS

Sumber :

VIVAnews - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Timothy Geithner, memaparkan rencana baru penyelamatan perbankan yang mencakup dana US$ 500 miliar untuk menyelamatkan aset bermasalah, Selasa 10 Februari 2009.

Rencana tersebut melibatkan kemitraan dukungan dana dari publik dan swasta untuk menyerap aset bermasalah yang telah menyumbat sistem finansial AS. Rencana ini juga mencakup upaya baru untuk meningkatkan pinjaman konsumen, membatasi penyitaan rumah, dan menyediakan modal bagi bank. Geithner mengatakan bahwa program ini akan membantu pemerintah AS untuk memperkuat sistem finansial sehingga ekonomi akan membaik.

Pengumuman lain datang dari Presiden Barack Obama tentang penggunaan bagian kedua dari Program Penyelamatan Aset Bermasalah senilai US$ 700 miliar yang disetujui Kongres tahun lalu. Namun, pasar finansial tidak antusias menanggapi pengumuman tersebut.

Saham turun lebih dari empat persen, dan para investor memborong obligasi Departemen Keuangan. "Pasar tidak puas dengan pernyataan Geithner," kata David Kotok dari Cumberland Advisors. "Dia tidak memaparkan rincian program. Pidatonya samar-samar. Padahal pasar dan negara ini menginginkan klarifikasi, transparansi, dan keyakinan bahwa program dapat diandalkan," lanjut Kotok.

Namun Asosiasi Perbankan Amerika (ABA) menyambut baik rancangan tersebut. Direktur ABA, Edward Yingling, menyebut rancangan tersebut adalah rancangan yang komprehensif, fleksibel, sehingga bisa mengembalikan kepercayaan pasar.

Geithner mengatakan bahwa Obama telah membuat rancangan komprehensif untuk mengatasi krisis perumahan yang rencananya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Rancangan stimulus didukung oleh pemungutan suara di Senat pada Senin lalu, walau banyak pertentangan dari Partai Republik. Para anggota Senat dari Partai Demokrat berjanji akan membuat rancangan tersebut sah secara hukum dengan tanda tangan Obama dalam beberapa hari ini.

Pemungutan suara dua hari lalu masih menyisakan keraguan apakah Gedung Putih dan anggota Senat dari Partai Demokrat akan menyetujui penguarangan dana stimulus sekitar US$ 100 miliar Jumat pekan ini.

Senat dan DPR sama-sama menginginkan potongan pajak bagi pembeli rumah, tetapi syarat dari Senat masih lebih ringan. Rancangan Senat juga mencakup potongan pajak bagi pembeli mobil baru.

Senat dan DPR menyediakan US$ 87 miliar sebagai biaya tambahan untuk program Medicaid program. Namun keduanya berbeda dalam metode distribusi dana. Selain itu, masih ada belasan perbedaan lain yang mesti diselesaikan oleh Senat dan DPR. Senat mengajukan US$ 450 juta untuk program eksplorasi.

Ini lebih sedikit dari yang diajukan DPR sebesar US$ 50 juta. Senat juga menolak mengeluarkan dana untuk menanggulangi pandemik flu, sementara DPR menyetujuinya. Di sisi lain, Senat menginginkan beberapa miliar dolar untuk penelitian di National Institutes of Health. (AP)