Depkeu: Peminat Sukuk Ritel Luar Biasa Besar

Sumber :

VIVAnews - Pemerintah membuka peluang lebar untuk mengambil semua penawaran sukuk ritel dari 13 agen penjual.

"Namun, kepastiannya menunggu sampai pekan depan," ujar Direktur Pembiayaan Syariah Depatemen Keuangan, Dahlan Siamat di Jakarta, Rabu, 18 Februari 2008.

Dia mengatakan bahwa perkembangan terakhir sampai dengan Rabu ini,
pemesanan sukuk ritel sudah mencapai dua sampai tiga kali melebihi penawaran. "Pemesanan lewat luar biasa besar. Yang jelas oversubscribe (kelebihan penawaran)," katanya

Melihat lonjakan penawaran itu, Dahlan mengatakan "Kelihatannya akan diambil semua."
 
Sebelumnya sampai dengan 16 Februari 2009 lalu, penjualan sukuk ritel (SR0001) telah melewati target indikatif yang telah ditingkatkan sebesar Rp 3,4 triliun.

Dengan pencapaian ini, Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mengaku puas dan akan terus melakukan penawaran sukuk ritel yang menawarkan bagi hasil 12 persen itu.

Namun ketika ditanya apakah angkanya bisa lebih dari Rp 4 triliun, dia  berujar. "Kita lihat saja, tapi kita pasti membuka penawaran terus menerus," katanya di Jakarta, Senin malam, 16 Februari 2009.

Menurut dia, banyak agen penjual yang meminta menaikkan target indikatif, namun tidak semua permintaan itu tidak semua disetujui. Seperti diketahui, target indikatif penjualan sukuk ritel telah dinaikkan dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 3,4 triliun.

Sukuk SR001 ditawarkan pada 30 Januari 2009, hingga 20 Februari 2009. Pembelian instrumen ini minimal Rp 5 juta dengan kelipatan Rp 5 juta tanpa batas maksimum pembelian. SR 01 menggunakan akad perjanjian ijaroh (sale and lease back), dengan imbal hasil 12 persen, dan bertenor 3 tahun.

Masa penjatahan akan berlangsung 23 Februari 2009, dan settlement 23 Februari 2009. Sementara konfirmasi kepemilikan 25 Februari-5 Maret. SR-001 akkan tercatat di Bursa Efek Indonesia 26 Februari 2009.