Chris John Latihan Lawan 'Carbon Copy' Juarez

Sumber :

VIVAnews - Jelang partai perebutan gelar kelas bulu (57,1 kg) WBA, Chris John makin matang melakukan persiapan. Petinju yang akrab dipanggil Si Naga itu kini setiap harinya melakukan latih tanding dengan dua petinju yang berbeda.

Salah satu lawan latih tanding Chris dalam latihan ini adalah Ben. Pria Hispanik inilah yang jadi kunci persiapan karena ia memiliki karakteristik yang sama dengan calon lawan Chris, Rocky Juarez.

"Ben ini disediakan sengaja oleh Golden Boy Promotor. Dia dipilih karena memang memiliki gaya yang sama dengan Juarez," ujar, Andy Candra, anggota tim Chris, ketika dihubungi VIVAnews, Kamis 19 Januari 2009.

"Dengan adanya Ben, latihan Chris jadi memiliki perkembangan yang bagus sekali," katanya.

Semua persiapan in dilakukan di Lopez Boxing Gym Houston, Texas, Amerika Serikat. Dengan bantuan pelatihnya, Craig Christian. Chris sudah menemukan bentuk antisipasi dari gaya bertanding Juarez.

"Chris akan melakukan karakter tinju boxer seperti gaya Muhammad Ali. Dimana dia nantinya akan lebih lincah dan melancarkan akurasi pukulan yang tepat," kata Andy.

Namun ketika ditanya apa kira-kira kelemahan dari Juarez, Andy mengelak,"Itu rahasia dapur" ujarnya lalu tertawa.

Chris John dan Rocky Juarez dijadwalkan bertemu pada 28 Februari 2009, di Toyota Center, Houston, AS. Dari catatan kemenangan, Si Naga memang jauh lebih unggul yaitu 42 menang (22 KO) dan sekali seri. Sedangkan lawannya, Juarez hanya 28 (20 KO)-4. Namun, Juarez memiliki keunggulan psikologis sebagai tuan rumah. Pasalnya, Houston adalah kota kelahiran petinju berdarah Meksiko itu.

Ketika pertandingan ini baru diumumkan, Juarez sudah melempar psy war dengan menyebut Si naga sebagai petinju jago kandang. Ia berani mengemukakan ini menilik dari hasil enam dari sepuluh gelar yang diraih Chris John dilakukan di Indonesia, sisanya di Australia dan Jepang.

"Ini merupakan ajang pembuktian kalau ia bukan jago kandang. Tapi dia berani datang ke kampung halaman Juarez (Houston)," ujar CEO Golden Boy, Richard Schaefer, beberapa waktu lalu.