Rupiah Menguat Terbatas

Sumber :

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB kembali menguat karena bercokol di kisaran level 11.900-12.000 per dolar Amerika Serikat (US$).

Pasalnya, pada penutupan Selasa, 24 Februari 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada level 12.000-12.010 per dolar AS.

Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 11.938/US$.

Menurut Bayu Fadjar Aini, dealer valas salah satu bank swasta ternama Jakarta, menguatnya sebagian besar mata uang regional terhadap dolar menjadi pemicu penguatan rupiah pagi ini.

"Terlihat, mata uang unggulan di Asia seperti yen Jepang dan dolar Australia bergerak positif terhadap dolar AS" ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 25 Februari 2009.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 11.930/US$.

Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat. Pasalnya, sentimen positif pergerakan bursa regional saat dibuka pagi ini yang terdorong menguatnya bursa Wall Street dini hari tadi akan mendorong rupiah bertengger di posisi positif. "Sebab, biasanya IHSG (indeks harga saham gabungan) bakal menguat," ujar Bayu.

Bayu memperkirakan, rupiah berpeluang menguat dengan kisaran level 11.900-12.000/US$ sampai penutupan transaksi nanti. Pasalnya, Bank Indonesia akan terus menjaga posisi mata uang lokal tersebut di kisaran 12.000 per dolar bila melemah.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 19,06 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 20,05 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp 20,03 triliun, atau naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 19,54 triliun.

Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat menurun menjadi Rp 2 triliun dari transaksi akhir kemarin yang sebesar Rp 2,29 triliun.