Franchise Liga Basket ASEAN Mulai Disebar

Sumber :

VIVAnews - Mimpi Asia Tenggara menyelenggarakan Liga Basket nyaris rampung. Pasalnya, hari ini dokumen franchise Asean Basketball League (ABL) disebar ke negara-negara peserta.

Franchise dokumen ini dilepas dalam acara jumpa pers, ABL di Crowne Plaza Hotel, Jakarta, Rabu 4 Maret 2009.  Dokumen ini seperti formulir pendaftaran buat klub-klub di negara Asia Tenggara yang berminat menjadi peserta ABL.

"Kami punya standarisasi peserta, yaitu memiliki jaminan di bank sebesar 1 juta dolar AS (Rp 12 miliar). Mereka juga harus memiliki biaya operasional paling tidak 500 ribu dolar AS (Rp 6 miliar)," kata Presiden Asosiasi Basket Asia Tenggara (SEABA), Erick Thohir.

"Selain itu mereka juga harus punya stadion berkapasitas minimal 4.000 tempat duduk," tambahnya.

Tambahan syarat lain adalah jumlah pemain asing yang diperbolehkan turun di masing-masing klub adalah empat orang. Dengan perincian dua pemain non-Asia Tenggara dan dari Asia Tenggara.

Sebagai contoh, pemain Indonesia diperbolehkan membela klub Malasysia, tapi dibatasi kuotanya hanya dua orang saja.

ABL kali pertama dirilis pada Januari 2009 di Kuala Lumpur. Rencananya, ABL akan berlangsung pada September 2009-Februari 2010.   

Selain untuk meningkatkan kualitas perbasketan Asia Tenggara, ABL juga menjadi ajang pengasahan talenta pemain.

"Asia Tenggara memiliki 600 juta penduduk. Kalau kita bersatu, akan muncul kompetisi yang sangat menarik," kata Chairman ABL, Tony Fernandes.

"Kita juga ingin membuktikan kalau Asia punya suara di dunia basket. Dan bukan tidak mungkin kita bisa melihat pemain Asia Tenggara di level liga yang lebih tinggi," ujar pria tambun itu.

Peserta

Belum diketahui berapa jumlah peserta yang akan ikut dari 11 negara Asia Tenggara yang ada saat ini. Namun SEABA sudah memberi jatah tiap negara berdasarkan prestasi dan jumlah penduduk.

Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand dipersilahkan punya satu atau lebih wakil. Sedangkan Indonesia yang memiliki penduduk 240 juta jiwa, memperoleh jatah dua klub.

Jumlah ini sama dengan Filipina sesuai prestasi basketnya yang cukup mentereng. Kedua klub ini boleh ikut dengan syarat tidak berasal dari satu kota dan memiliki stadion dengan kapasitas minimal.

Sudah ada dua klub yang menyatakan minat sebagai peserta, yaitu Singapore Slingers (Singapura) dan Petronas (Malaysia).

ABL akan mengggunakan sistem home and away, mulai dari babak play-off hingga final. Misalkan ada delapan klub yang ikut serta, maka tiap klub akan melakoni 7-12 pertandingan tandang dan kandang.

Namun begitu disinggung jumlah hadiah yang diperebutkan, Fernandes enggan menyebut angka pasti.

"Yang jelas akan ada pemasukan dari hak siar televisi, sponsorship dan tentu saja kebanggaan sebagai yang terbaik di Asia," ujar Fernandes sambil tersenyum.

Sebelum mengisi franchise dokumen, klub harus mempelajari dulu segala sesuatunya. Karena bila di tengah jalan mereka menyatakan mundur, akan ada sanksi yang dijatuhkan oleh SEABA.