Asam Folat Turunkan Risiko Cacat Lahir

Sumber :

VIVAnews - Perubahan hormon ketika hamil memang sering membuat  calon ibu menjadi tidak bernafsu makan, mual, pusing dan muntah. Sehingga seringkali ketika ibu hamil mengalami gangguan nutrisi. Padahal justru selama kehamilan, Anda memerlukan nutrisi yang baik supaya janin tumbuh menjadi bayi yang sehat.

Selain itu, seorang ibu juga sering mengalami anemia atau kekurangan darah merah. Akibatnya suplai makanan yang dibawa oleh darah merah menjadi berkurang, dan otomatis pertumbuhan janin Anda pun terhambat.

Untuk mencegahnya dan agar buah hati lahir dengan sehat, Anda pelu mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti makanan berprotein tinggi, sayuran, dan buah-buahan. Makanan yang berkarbohidrat tinggi biasanya kurang dianjurkan karena bisa menyebabkan janin terlalu besar.  Selain itu Anda juga dianjurkan mengonsumsi vitamin, seperti A, C, D, E, dan K . Juga zat-zat gizi lain yang penting bagi kesehatan janin Anda. Antara lain, folic acid atau asam folat, dan EFA (Essential Fatty Acids) atau asam lemak esensial.

Asam Folat, dari berbagai studi intervensi terbukti menurunkan resiko kejadian Neural Tube defects (NTD) atau cacat tabung syaraf. NTD merupakan cacat lahir serius yang terjadi pada otak atau sumsum tulang belakang. Secara garis besar ada tiga macam tipe NTD, yaitu Anensefalus, Spina Bifida dan Enchephaloce. Di Amerika diperkirakan 4000 kelahiran setiap tahunnya terinfeksi NTD ini.

Dari jumlah yang terinfeksi itu sekitar 2500 bayi lahir dengan NTD. Dengan mengonsumsi asam folat kondisi ini bisa dikurangi. Hal ini terbukti dari penelitian dari beberapa negara. Seperti di Inggris, NTD tipe Spina Bifida dari 215 kejadian pada 1972 menurun menjadi hanya 38 kejadian di 1992 untuk per 100 ribu kelahiran. Juga Anensefalus menurun dari 149  pada tahun 1972 menjadi 29 di 1992 per 100 ribu kelahiran. 

Selain itu, KL Mahan dan Stump S. Escott dalam buku Food, Nutrition and Diet Therapy mengatakan asam folat berperan pula selama kehamilan untuk perkembangan sel-sel darah merah. Sehingga bisa mencegah anemia.

Pada wanita hamil kebutuhan penambahan asam folat ini adalah sebanyak 50% dibandingkan wanita normal (total 600 ug DFE Folat per hari).

Sebenarnya asam folat ini hampir terdapat pada semua jenis makanan, terutama pada sayuran berdaun hijau segar (seperti bayam), hati, ragi, jeruk, buncis, kentang, dan cereal. Sayangnya, asam folat yang termasuk kelompok vitamin B kompleks (vitamin B9)  yang juga disebut folacine, mudah rusak oleh pemanasan pada saat pengolahan makanan. Sehingga upaya untuk mendapatkannya dalam bentuk susu atau vitamin tertentu perlu dilakukan, terutama  2-3 sebelum dan semasa kehamilan.