30% Anggota Bursa Tetap Dukung Lily

Sumber :

VIVAnews - Sekitar 30 persen perusahaan efek anggota bursa (AB) masih akan mendukung pencalonan Lily Widjaja sebagai direktur utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. Saat ini, berdasarkan situs BEI, jumlah anggota bursa mencapai 119 perusahaan.

"Kami tetap tidak ragu untuk mengusung beliau sebagai calon dirut BEI," kata praktisi pasar modal Edwin Sinaga ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Menurut dia, status Lily sebagai saksi terlapor terkait laporan Renaissance Capital tidak akan mempengaruhi keinginan anggota bursa untuk mencalonkan Lily.

"Banyak AB yang masih mendukung. Lily merupakan aset terbaik di industri pasar modal," ujar Edwin yang juga eksekutif perusahaan efek itu.

Edwin menambahkan, mayoritas anggota bursa sudah mengetahui munculnya kasus Renaissance Capital yang melibatkan Merrill Lynch International tersebut. Namun, dalam sebuah kesempatan, dia melanjutkan, Lily pernah mengatakan bila Renaissance bukan merupakan nasabah Merril Lynch di Indonesia. 

Menurut Edwin, dirinya tidak mengetahui persis persoalan antara Merrill Lynch International dan Renaissance. Meski demikian, secara pribadi, direktur utama Merrill Lynch Indonesia itu masih tetap layak untuk dicalonkan sebagai kandidat kuat direktur utama BEI.

"Kami tidak akan surut," katanya.

Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia telah memeriksa Lily Widjaja sebagai saksi terlapor atas laporan Renaissance.

"Lily sudah datang," ujar Direktur II Ekonomi dan Khusus Mabes Polri, Brigjen Polisi Edmond Ilyas di Jakarta, Jumat, 6 Maret 2009.

Saat ini, kepolisian masih menelusuri laporan pemilik Renaissance, Harjani Prem, kepada eksekutif perusahaan efek asing itu. Bila kasusnya terkait Merril Lynch di Singapura, Mabes Polri tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa.

Sebelumnya, pemilik Renaissance Capital, Harjani Prem, juga menggugat Merrill Lynch senilai US$ 100 juta. Gugatan Renaissance Capital ditujukan kepada Merrill Lynch Indonesia dan Merrill Lynch International.