Calon Ditantang Kampanye di Luar Negeri

Sumber :

VIVAnews - Pemilu legislatif tinggal dua bulan lagi. Setiap hari masyarakat disodori kampanye para calon legislatif yang menawarkan janji-janji serta program mereka. Kondisi berbeda dialami masyarakat Indonesia di luar negeri. Tak hanya jauh dari hingar bingar pemilu, mereka miskin informasi.  Sehingga, sulit untuk menentukan siapa calon pilihan.

"Ibarat membeli kucing dalam karung," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA), Mohamad Fahmi dalam rilis yang diterima VIVAnews, Jumat 23 Januari 2009.

Menurut Fahmi, para pemilih di Australia hanya punya informasi terbatas soal calon yang mewakili mereka di parlemen, dari daerah pemilihan DKI Jakarta II, yang mewakili aspirasi masyarakat Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.

Jangankan mengetahui visi dan misi calon. "Para calon pemilih kebanyakan belum pernah mengetahui wajah atau nama para calon wakilnya di Dewan," kata Fahmi.

Setidaknya ada 19.000 pelajar di Australia. Itu belum termasuk warga negara Indonesia yang menetap disana. Namun, kata Fahmi, belum ada satu calon pun yang punya inisiatif berkampanye untuk pemilih di Australia. Padahal, suara di luar negeri akan mempengeruhi perolehan suara calon.

Oleh karena itu, persatuan pelajar menantang para calon untuk berkampanye di luar negeri. "Ini ujian awal bagi keberanian, ketangkasan, keseriusan, dan komitmen moral politik calon dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta II, kata Fahmi.

Tak usah khawatir, para calon tak perlu memaksakan diri pergi jauh-jauh ke Australia. Saat ini  teknologi informasi sudah maju dan biaya internet pun makin murah. Sehingga, tak ada alasan bagi calon mengabaikan para calon pemilihnya di luar negeri.

Calon, kata Fahmi, bisa mengirimkan rumusan program dan visi misi melalui email ke sekretariat@ppi-australia. "Visi misi yang kami terima akan kami muat di halaman khusus Pemilu 2009 di website persatuan pelajar," kata dia.

Situs jejaring sosial, Facebook, juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang kampanye calon di luar negeri. Fahmi mengatakan para calon dipersilakan bergabung dalam facebook group 'PPIA: Profil Dapil II DKI'.

"Calon akan mudah berkenalan sekaligus menyampaikan visi misi, berdiskusi bahkan menyerap aspirasi para calon pemilih," kata dia. Bagaimana jika calon ternyata gagap teknologi?

Baca juga: Superman Bersayap Golkar