OPEC Serukan Penurunan Produksi Minyak

VIVAnews - Chakib Kheil, ketua organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang juga Menteri Energi Algeria, mengatakan OPEC  perlu mengatur pengurangan substansial produksi minyak dalam pertemuan darurat di Wina, Austria, minggu depan.

"Akan ada  pengurangan produksi pada pertemuan luar biasa OPEC mendatang, dan ini harus substansial untuk memperoleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran," katanya saat berkunjung di Provinsi Tamanrasset, salah satu provinsi di sebelah tenggara Algeria.

"Jika produksi mengharuskan 1.5 juta per barrel per hari, atau 2 juta barrel per hari, itulah yang akan dipenuhi," Tambah Kheild.

Iran, yang merupakan negara eksportir terbesar kedua, pada hari Sabtu 18 Oktober 2008, juga dihimbau untuk menurunkan produksinya secara signifikan di tengah-tengah penurunan permintaan akibat krisis ekonomi global.

"Kami ingin menstabilkan harga minyak, tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah. Antara US$ 70 dan 90," ujar Khelil.

OPEC telah mengumumkan akan mengadakan sebuah pertemuan luarbiasa lebih awal, yang semula akan diadakan pada bulan November. Pertemuan ini akan untuk mendiskusikan krisis finansial global dan dampaknya terhadap pasar minyak.

Harga minyak sempat mencapai US$ 147 dollar per barrel pada awal tahun, namun turun drastis US$ 70 pada hari Kamis lalu untuk pertama kalinya dalam setahun lebih.