Dana Nasabah Permata Naik, Laba Turun
VIVAnews - PT Bank Permata Tbk mencatat penurunan laba bersih pada tahun 2008 sebesar 9,3 persen. Namun perseroan mencatat kenaikan dana pihak ketiga hingga 42 persen.
Dalam keterangan pers perseroan yang diterima VIVAnews, Senin 23 Februari 2009 disebutkan, laba bersih bank tercatat Rp 461,259 miliar yang turun 9,3 persen dibandingkan 2007 yang sebesar Rp 508,911 miliar. Penurunan ini karena adanya peningkatan taksiran PPh.
Sementara dana pihak ketiga naik 42 persen, sehingga menopang pertumbuhan portofolio kredit dan aset lebih dari 30 persen pada tahun 2008 (konsolidasi). Dana pihak ketiga bank mencapai Rp 42,8 triliun pada 31 Desember 2008, naik dari Rp 30,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Total aset tercatat sebesar Rp 54,1 triliun, meningkat 38 persen dibandingkan akhir 2007 dan semakin memperkuat posisi PermataBank sebagai salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Selama tahun 2008, kredit tumbuh sebesar 32 persen dari Rp 26,5 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp 34,9 triliun pada tahun 2008, melampaui pertumbuhan rata-rata kredit industri perbankan sebesar 31 persen.
Pendapatan Bunga Bersih meningkat 9,3 persen dan laba sebelum pajak mencapai Rp 754,7 miliar pada tahun 2008, atau tumbuh 2,4 persen. Hal ini didorong oleh pertumbuhan di sisi kredit dan kuatnya pendapatan provisi dan komisi.
Permata mempertahankan posisi likuiditas yang kuat selama tahun 2008 dan menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 82 persen di akhir tahun 2008, diatas rata-rata nasional sebesar 75 persen.
Pertumbuhan kredit yang pesat di tahun 2008 selalu diimbangi dengan ketaatan penuh pada prinsip kehati-hatian, sehingga Permata secara konsisten mempertahankan kualitas portofolio kreditnya dan memperbaiki rasio Non-Performing Loan kotor dari 4,6 persen pada akhir 2007 menjadi 3,5 persen pada akhir 2008. NPL net membaik dari 1,5 persen pada 2007 menjadi 1,1 persen pada 2008. Rasio penyisihan atas aset produktif pada 31 Desember 2008 mencapai 142 persen, dibandingkan 118 persen pada 31 Desember 2007.
Presiden Direktur Permata Stewart D Hall mengatakan, kinerja tahun 2008 mencerminkan kuatnya landasan Permata, sehingga dapat terus memberikan nilai terbaik di masa-masa yang penuh tantangan.
"Bisnis utama kami masih sangat kuat, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan portfolio kredit dan dana pihak ketiga kami. Dukungan penuh dari pemegang saham strategis kami, Astra International dan Standard Chartered Bank, telah memberikan PermataBank kemampuan yang unik untuk beroperasi sebagai sebuah bank lokal berkelas dunia," kata dia.
Dia juga menjelaskan, Permata mempertahankan tingkat permodalan yang relatif sehat terhadap jumlah aktiva tertimbang menurut risiko dan mengakhiri periode dengan Rasio Kecukupan Modal sebesar 10,8 persen, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8 persen. Oleh karena itu PermataBank masih dapat secara leluasa berekspansi sejalan dengan perkiraan kondisi pasar dan perekonomian.