Atasi Masa Sulit Saat Suami Menganggur

Sumber :

VIVAnews - Terpaksa dikeluarkan dari pekerjaan, dan kesulitan mendapatkan pekerjaan lagi, mungkin bisa menjadi pukulan terberat bagi suami. Apalagi jika ternyata dia harus berada di rumah dan bertugas menjaga bersama anak-anak.

Menurut Maria Susanti, psikolog, suami yang gagal menafkahi keluarga sebenarnya menanggung beban sosial yang amat besar. Karena suami menganggur, akan langsung jadi sorotan masyarakat, bahkan tak jarang stigma pemalas dan parasit menempel pada suami yang tidak bekerja.

Masalah penghasilan adalah salah satu hal paling sensitif dalam perkawinan. Namun ada kalanya kesabaran istri habis, mungkin karena merasa ia bertanggung jawab sendirian untuk menghidupi keluarga, atau bisa jadi ia melihat seperti keenakan mengganggur. Begitu kesabaran istri habis, bisa keluar kata-kata dan sikap yang kasar. Maksudnya mungkin untuk memotivasi suami atau sekadar mengingatkan suami akan tanggung jawabnya sebagai pencari nafkah keluarga, tapi tak urung justru menyudutkan suami.

Masalahnya, ketika suami merasa disudutkan, ego mereka bisa terusik. Untuk meminimalkan hal ini terjadi, perlu banyak inisiatif rekonsiliasi datang dari istri. Berikut jalan keluar bagi Anda dan suami untuk mengatasi masalah ini agar tidak sampai menguncang perkawinan.

- Hindari sikap memerintah, , seperti terus-terusan menanyakan kapan saya bisa membuka usaha kembali. Hal ini justru bisa membuatnya makin stress. Beri mereka waktu, hingga para suami bisa mencari jalan keluar.

Perlu Anda sadari, terkadang kondisi dan jalan hidup memang belum terbuka bagi seseorang, sehingga ia bisa terus-terusan gagal mendapatkan pekerjaan. Karena itu, sebaiknya Anda jangan langsung merendahkan harga diri suami.

- Lakukan pendekatan asertif. Sebaiknya Anda selalu memulai dengan kalimat: “Saya mau kamu begini...”, dan bukan langsung menuduh: “Kamu maunya apa sih?”. Dengan begitu, dia akan merasa nyaman serta membuka diri untuk berdialog.

- Dialog adalah kunci utama untuk mengurai masalah dalam perkawinan. Jika istri yang bekerja, merasa tak mampu menjalankan peran ganda sendirian, tak ada cara lain kecuali membicarakannya terus terang dengan suami (yang menganggur).

Katakan dengan jelas kepada suami, karena Anda harus bekerja, maka harus ada orang yang mengisi posisi tugas mengurus rumah. Tawarkan langsung kepada suami untuk mengisi posisi itu. Ungkapkan  dengan empati, karena biasanya hati suami cukup sensitif dalam situasi seperti ini