Strategi Meraup Untung di Bisnis Properti

Sumber :

Teliti sebelum beli. Prinsip itu rupanya cocok diterapkan dalam berinvestasi. Misalnya, investasi di sektor properti.

Maftuhah Nurbeti, seorang dosen dan dokter yang gemar membaca ini terinspirasi oleh buku berjudul "Profit Berlipat Investasi Tanah dan Rumah".  Tips menarik untuk investasi properti ini, plus pengalaman pribadinya saat berinvestasi properti ditulis dalam blognya. 

Dalam ulasannya tentang buku tersebut, dia mengaku tertarik membeli buku ini lantaran akan berinvestasi di sektor properti bersama suami. Ia tak mau terjerumus memilih lokasi yang salah.

Namun, berkat tips-tips dalam buku tersebut, Maftuhah yang tengah menempuh pendidikan S2 ini sukses menangguk untung besar tanam duit di properti. Bayangkan, ketika membeli tanah, ia cuma keluar dana Rp 800 juta, namun ketika dijual ia untung besar. Dengan cara menjual tanah dikavling, ia sukses meraup hingga Rp 1,3 miliar.

Mengacu pada buku tersebut, menurut dia, setidaknya ada enam keuntungan berinvestasi properti. Keuntungan itu adalah peningkatan nilai tanah, nilai tambah pengembangannya, pendapatan kegiatan operasinya, agunan yang baik, proteksi dari inflasi, dan kebanggaan para pemiliknya.

Namun, investasi properti perlu mengacu pada siklus yang dikenal dengan jam properti, yakni kapan saat membeli dan kapan waktu yang tepat menjual. Saat yang pas untuk membeli properti adalah ketika si pemilik membutuhkan uang, ekonomi sedang lesu, dan pengembang sedang berpromosi. 

Saat membeli tanah atau rumah, investor harus memperhitungkan faktor lokasi, peruntukkan, harga, legalitas dan keamanan, prospek dan sumber pendanaan, termasuk memilih kredit berbunga rendah jika akan mengandalkan pinjaman.

Yang tak kalah penting adalah melakukan sejumlah langkah sebelum membeli. Langkah-langkah itu adalah membandingkan, mengumpulkan informasi, mengamati kondisi rumah, mempelajari pasaran harga, meminta pendapat pihak ketiga, menghubungi notaris, dan mengatur sistem pembayaran.

Sedangkan sebelum menjual rumah, investor juga tak bisa asal-asalan. Namun, perlu lebih dulu melengkapi dokumen, memperindah kondisi rumah, memberikan fasilitas tambahan, merencanakan penjualan, serta berpromosi.

Saat yang tepat untuk menjual rumah adalah ketika ekonomi sedang booming, permintaan lokal meningkat dan saat diminati pembeli.

Agar peminat bertambah, penjual perlu bepPromosi dengan sejumlah cara, misalnya memasang reklame depan rumah, meminta bantuan relasi, memasang iklan di media massa, atau memakai jasa agen properti. Bila agen properti yang dipilih, carilah yang profesional, punya kantor serta persyaratan yang tertulis jelas.