Rumah Sakit Bhakti Yudha Bantah Malapraktik

Sumber :

VIVAnews - Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok membantah melakukan malapraktik terhadap Dorkas Hotmian Silitonga. Rumah sakit itu juga membantah melakukan keterlambatan penanganan.

"Penanganan pasien Dorkas sudah sesuai prosedur yang benar secara medis," kata Direktur Operasional Rumah Sakit Bhakti Yudha, dokter Hanibal, usai memenuhi panggilan Dinas Kesehatan Kota Depok, Selasa 17 Februari 2009.

Bahkan dari evaluasi mingguan yang dilakukan tenaga medis di rumah sakit, kasus Dorkas tak termasuk kasus sulit yang perlu dibahas. Evaluasi biasa dilakukan untuk membahas kasus kematian dan kasus sulit yang ditangani rumah sakit. "Karena kasus Dorkas berjalan sesuai prosedur," ujarnya.

Hanibal menyebut Dorkas mengalami rexlamsi berat atau tak sadarkan diri akibat tekanan darah naik. Ia membantah Dorkas mengalami kejang-kejang di rumah sakit. Dorkas kejang, kata dia, ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit Mitra Keluarga Depok.

Ia juga membantah terlambat menangani Dorkas, termasuk pemberian oksigen. "Dokter tak mampu menangani karena peralatan tak memadai maka dirujuk ke Rumah Sakit Mitra."

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono, menambahkan, kronologis yang disampaikan Rumah Sakit Yudha Bhakti akan diteruskan ke Ikatan Dokter Indonesia untuk diteliti mengenai dugaan malapraktik  terhadap Dorkas. "Kemudian yang akan menentukan majelis kode etik kedokteran," ujarnya.

Dorkas koma setelah menjalani operasi sesar kelahiran anak pertama di Rumah Sakit Bhakti Yudha pada 9 November 2008. Sehari setelah melahirkan bayi bernama Patricia Margaretha Simanjuntak, Dorkas mengalami sesak nafas dan kejang-kejang. 

Tekanan darah wanita 32 tahun itu juga meningkat tajam. Kondisinya tak tertangani saat para medis memberikan tabung oksigen satu jam kemudian. Mantan guru honorer itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Di Rumah Sakit Mitra Keluarga, dokter menyatakan kondisi Dorkas koma. Para dokter di Rumah Sakit Mitra mengatakan, keterlambatan pemberian oksigen mengakibatkan fungsi otak dan syaraf Dorkas terganggu. Dorkas divonis mengalami pembengkakan pembuluh darah otak.

Kondisi Dorkas tak mengalami kemajuan selama sebulan dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Keluarga juga mulai kesulitan melunasi biaya yang mencapai Rp 163 juta. Pada 17 Desember 2008, Dorkas akhirnya di bawa pulang dan menjalani perawatan di rumah. Hingga kini, Dorkas masih terbaring koma meski keduanya matanya terbuka.

Laporan: Ramuna|Depok