Sekolah Sepakbola Tak Punya Kurikulum

Sumber :

VIVAnews - Pembinaan pemain usia muda merupakan salah satu tonggak bagi masa depan sepakbola nasional. Sayangnya, Indonesia belum memiliki kurikulum kepelatihan resmi.

Pemilik sekolah sepakBola AS-IOP, Bob Hippy, pernah meminta kurikulum resmi kepada PSSI. Namun, hingga tiga tahun berselang, otoritas olahraga sepakbola tanah air itu tak kunjung memberikannya. Padahal, PSSI punya bidang yang mengurusi persepakbolaan usia dini.

"Tiga tahun lalu, saya sudah pernah minta kurikulum kepelatihan kepada Pak Nugraha (Besoes, Sekjen PSSI). Tapi, sampai sekarang beliau belum juga memberikannya," kata Hippy kepada wartawan usai menjadi pembicara pada Seminar Masa Depan Sepak Bola Indonesia di Hotel Manhattan, Jakarta, Rabu, 18 Februari 2009.

AS-IOP sendiri sebenarnya sudah punya kurikulum untuk kepelatihan bagipemain-pemain muda. Namun, panduan itu belum bisa dipakai oleh SSB (Sekolah Sepak Bola) lainnya karena belum diresmikan oleh PSSI. Untuk itu, AS-IOP rencananya akan melibatkan PSSI dalam penyusunan kurikulum ini.

"Sejauh ini PSSI menanggapi usulan ini secara positif. Syaratnya, PSSI meminta SSB-SSB yang ada untuk membentuk sebuah asosiasi," kata Hippy.

Siap Jadi Ketua Umum PSSI

Hippy menambahkan, untuk mewujudkan sepakbola yang berkualitas, PSSI harus bersikap profesional. Begitu juga dengan SSB-SSB yang ada di tanah air. Semuanya harus berjalan sinergi.

Hippy bahkan tidak menolak untuk dicalonkan menjadi figur Ketua Umum PSSI yang baru. Yang penting dia mendapat dukungan dari stakeholder sepak bola nasional.

"Kalau memang ada dukungan, marilah kita bersama-sama memajukan sepakbola nasional. Tapi, saya tidak mau berandai-andai," katanya.

Hippy menambahkan, untuk menjadi Ketua Umum PSSI bukan hal yang mudah. Sebab, yang dipimpin adalah sebuah induk olahraga yang memiliki banyak penggemar di tanah air.

"Dengan dukungan seluruh elemen yang ada, saya pikir sepakbola Indonesia bisa maju. Dan bila dimulai dari sekarang, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022," tandasnya.

Kesempatan Hippy untuk memimpin PSSI memang terbuka. Sebab, baru-baru ini Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), telah menyetujui draf Pedoman Dasar baru PSSI.

Setelah draf itu disahkan oleh anggota pada Munaslub, PSSI selanjutnya diminta untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih kepengurusan baru, termasuk ketua umum.