Butuh Enam Bulan Untuk Ungkap Kasus David

Sumber :

VIVAnews - Penyebab kematian David Hartanto Widjaja dan apa yang sebenarnya terjadi antara David dan dosen pembimbingnya, Chan Kap Luk (45) masih jadi tanda tanya. Menurut  Koordinator Fungsi Protokoler dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Achmad Jatmiko sejauh ini belum ada informasi dari kepolisian Singapura.

"Penyelidikan polisi bisa berlangsung lama, bisa sampai enam bulan," kata Achmad dalam perbincangan telefon dengan VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009.

Hasil otopsi David, lanjut Achmad, akan keluar sekitar sebulan lagi. "Keluarga [David] juga meminta agar hasil otopsi segera dikeluarkan," tambah dia.

Media massa di Singapura menggambarkan usai menusuk dosen pembimbingnya, David Hartanto Widjaja (21) mencoba bunuh diri dengan cara memotong urat nadi di lengan dan leher. Merasa kesakitan, David lantas loncat bunuh diri dari atas gedung.

Namun, kakak David, William Wijaya mengatakan itu berita bohong. Sebab, polisi Singapura mengatakan tidak ada luka di urat  nadi David. William juga membantah otopsi disaksikan keluarga. Yang benar, "Kami hanya dikasih lihat kepala sampai leher saja. Mana ada otopsi bareng-bareng kita," kata William kepada VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009.

Wiliam menambahkan saat melihat jenazah adiknya, ada luka gores pisau di leher dan punggung David yang ditutup plester.  "Seperti disayat-sayat pisau," kata Wiliam

David, mahasiswa tingkat akhir Universitas Nanyang Singapura ditemukan tewas terjatuh dari loteng. Menurut sejumlah media Singapura, David bunuh diri usai menusuk dosen pembimbingnya Senin 2 Maret 2009. Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura,  Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Beda nasib, sang profesor saat ini masih hidup dan sudah keluar dari rumah sakit.