Citigroup: BI Akan Pangkas Bunga Lebih Tajam

Sumber :

VIVAnews - Citigroup menilai kebijakan pemerintah memangkas harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak positif bagi perekonomian. Langkah ini juga akan menurunkan laju inflasi dalam beberapa bulan ke depan sehingga BI bisa memangkas bunga lebih tajam.

Ekonom Citigroup, Wei Zheng Kit mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM, tarif angkutan dan lainnya akan mendongkrak penerimaan dan meningkatkan belanja rumah tangga. Apalagi, ada tambahan paket stimulus fiskal Rp 50 triliun untuk menaikkan permintaan domestik di tengah ancaman resesi ekonomi global.

Pada Senin kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan kembali penurunan harga BBM, angkutan, tarif listrik dan minyak goreng. Harga premium dan solar turun menjadi Rp 4.500 per liter dan tarif angkutan diturunkan 10 persen. 

"Pemotongan harga BBM akan berdampak signifikan bagi penurunan inflasi dalam beberapa bulan ke depan," ujar Zheng Kit dalam rilisnya yang diterima VIVAnews di Jakarta, Selasa, 13 Januari 2009. Pemerintah sudah menyebutkan penurunan BBM akan berdampak pada turunnya inflasi sebesar 0,5 persen.

Pemerintah juga memperkirakan inflasi tahun ini akan berada di kisaran 5-7 persen. Citigroup juga memproyeksikan inflasi tahun ini sekitar 6 persen, bahkan mungkin bisa lebih rendah. Ini berada di bawah perkiraan Bank Indonesia bahwa inflasi sekitar 6,5 - 7,5 persen. "Itu berarti memberi peluang bagi BI untuk memangkas bunga lebih agresif ke depan."

Dia mengakui langkah penurunan harga BBM berpotensi akan menambah defisit anggaran negara di kisaran 1,7 - 2,1 persen dari produk domestik bruto. Namun, dengan harga minyak yang akan bertahan di level rendah, Zheng Kit tidak terlalu mencemaskan kenaikan defisit anggaran tersebut.