Kisah Baron Rudolf di Bukit Komodo

Sumber :

Muhamad Anwar mati dengan luka parah di sekujur tubuh. Pria malang ini sempat dirawat di Rumah Sakit Daerah di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Tapi nyawanya tidak tertolong. Luka di tangan, leher, perut dan kakinya terlampau parah.

Kisah pria malang ini bermula dari pohon aren. Senin, 23 Maret 2009, dia memanjat sebuah pohon untuk menampung air aren. Air itu akan diolah sehingga menjadi gula.

Rupanya dia lengah hingga terjatuh. Celakanya dua komodo, binatang raksasa yang kerap memangsa hewan, menunggu di tanah. Anwar dikeroyok hingga babak belur. Beruntung warga cepat menolong.

Bukan kali saja binatang raksasa itu melumat manusia. Yang paling banyak dikenang adalah kematian  Baron Rudolf von Reding Biberegg.
Si Baron ini lahir, 8 Agustus 1895 di sebuah kota kecil di negeri Swis.  Dia seorang petualang sejati. Sejumlah daerah unik di muka bumi ini sudah disinggahi.

Dan dia tiba di Pulau Komodo, Juli 1974.  Dia ingin melihat langsung reptile raksasa yang dalam bahasa Manggarai disebut Ora. Rupannya sang raksasa itu sudah sohor namanya hingga ke Swis.

Pulau Komodo ini terletak di sebelah barat Flores. Kota terdekat dari pulau itu adalah Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat. Dari kota itu , mengunakan perahu motor perjalanan ke pulau itu sekitar dua jam.

Tidak jelas betul bagaimana sejarah hadirnya komodo di pulau kecil itu. Sejumlah ahli purbakala menafsir, binatang raksasa itu datang ke wilayah Australia dan Indonesia sekitar 15 juta tahun lalu. Dari mana datangnya tidak jelas juga.

Lima belas juta tahun melata  di pulau itu, ini jika penafsiran para ahli tadi mendekati kebenaran, sang raksasa ini baru diketahui dunia tahun 1912, ketika seorang Letnan Belanda mampir ke sana.

Komodo yang terpanjang mencapai 3,13 meter dengan berat sekitar 166 kilo gram. Jumlah pejantan lebih banyak dari betina. Selain di Pulau Komodo, hewan ini juga dijumpai di Pulau Rinca yang letaknya lebih dekat ke daratan Flores.

Betina bisa bertelur mencapai 25 butir. Sarang untuk bertelur biasanya di dalam tanah. Bayi Komodo panjangnya 30 cm. Berat 80 gram. Para bayi biasanya kerap nongkrong di pucuk pohon agar tidak dimangsa komodo lapar.

Pulau Komodo itu juga dihuni oleh masyarakat biasa. Warga biasanya member nama kepada binatang-binatang itu. Salah satu yang paling terkenal bernama Awas.

Pejantan yang umurnya lebih dari 30 tahun. Penduduk hafal dengan Awas, lantaran dia pernah menculik seorang anak kecil. Beruntung warga bisa menghalau.

Walau bertaburan cerita serem seperti itu, Baron Rudolf tetap jatuh hati dengan pulau ini. Setelah tiba dipulau itu, dia menelusuri kawasan itu. Keluar masuk hutan lebat, rumput savana dan mendaki sebuah bukit yang ditumbuhi pohon lontar.

Tapi sejak pergi ke bukit itu, Baron tak pernah kembali. Penduduk dan pemandu yang mencarinya cuma menemukan tripod kamera di bukit itu. Kuat diduga, Baron sudah ditelan sang raksasa.

Dan di bukit itu, warga mendirikan sebuah salib yang bertuliskan, “ Untuk Mengenang Baron Rudolf von Reding Biberegg, lahir di Swis 8 Agustus 1895 dan hilang di pulau ini tanggal 18 Juli 1974.