Doktrin Capello Dicontek Iran

Sumber :

VIVAnews - Kedispilinan Fabio Capello di timnas Inggris rupanya mendatangkan inspirasi buat pelatih lain. Pembesut baru Iran, Mohammed Mayeli Kohan, menyatakan siap menerapkan doktrin disiplin itu dalam timnya.

"Pemain Inggris dilarang Capello menggunakan telepon genggam selama di tempat latihan," kata Mayeli seperti dilansir Goal, Jumat 17 April 2009.

"Pelatih mereka juga mengontrol asupan gizi. Pemain tak boleh sembarangan makan apa pun," tambahnya.

Wajar saja Mayelli mencontoh kedisplinan itu untuk tim barunya. Pasalnya, doktrin inilah yang membuat Inggris perkasa di Eropa.

Contoh nyata terlihat dalam Kualifikasi Piala Dunia 2010 Grup 6 Zona Eropa. Dalam lima pertandingan, tak sekali pun mereka kalah. Ini belum termasuk hasil memuaskan di beberapa pertandingan persahabatan di luar kompetisi resmi.

Tak bisa dipungkiri, faktor displin Capello jadi salah satu variabel utamanya. Mantan pelatih Juventus itu mengambil alih kendali atas anak asuhnya yang memang dikenal cukup manja. Capello menolak tunduk pada ketenaran pasukan The Three Lions dan menjadikan mereka pemain 'biasa'.

Don Fabio -julukannya- tentu tidak mau sejarah kelam pelatih sebelumnya terulang. Sven Goran Eriksson dan Steve McLaren larut dengan popularitas para pemainnya hingga membiarkan hal-hal yang bisa merusak fokus sepakbola.

Sebagai contoh saat Piala Dunia 2006 di Jerman. Para Wags (Wife and Girlfriend) membuat kota-kota Jerman penuh dengan Papparazi saat mereka mengikuti para suami berlaga.

Saat The Three Lions akhirnya tersingkir, publik Inggris langsung menyalahkan metode manja Eriksson.

Eriksson juga pernah mengizinkan para pemainnya membawa pasangan masing-masing ke dalam hotel. Gelandang Frank Lampard bahkan mengakui saat itu sang pelatih-lah yang menyuruh.