Ramai Jurnalis, Tetangga Antasari Penasaran

Sumber :

VIVAnews - Keramaian wartawan di gerbang perumahan Giri Loka II Bumi Serpong Damai, Tangerang, mengundang tanya warga yang baru pulang bekerja. Mereka bertanya-tanya mengapa banyak orang yang menenteng kamera di depan gerbang masuk kompleks.

Pertanyaan itu diajukan mereka pada satuan pengamanan kompleks yang membukakan portal. Sang satpam hanya menjawab pendek, "Tonton di TV saja," katanya, Jumat 1 Mei 2009 sore itu.

Kehadiran lebih dari tiga puluh jurnalis ini memang mencolok karena bergerombol di dekat gerbang. Para jurnalis tidak bisa masuk ke dalam kompleks perumahan yang bersisian dengan Rumah Sakit Medika, Bumi Serpong Damai, Tangerang, itu sehingga memilih duduk di trotoar yang bersisian dengan pos satpam.

Gerbang ini dijaga beberapa satpam. Selain di gerbang, rumah Antasari juga dikawal beberapa orang yang berpakaian safari dan batik. Setiap orang yang berhenti di depan rumah di Blok A Nomor 13 itu selalu didekati pengaman Antasari itu.

Jika ketahuan wartawan, mereka meminta segera keluar dari kompleks perumahan. Belum diketahui apakah di rumah ini ada Antasari, karena hari ini Antasari tidak masuk kerja di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Petang tadi, Jaksa Agung Muda bidang Intelijen, Wisnu Subroto, menyatakan Antasari telah dikenakan status tersangka dalam pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Antasari juga dikenakan cekal.

Namun pengacara Antasari, Ari Yusuf Amir, menyatakan pernyataan Kejaksaan Agung itu tidak proporsional. Antasari hanya menjadi saksi dalam kasus itu dan pada Senin 4 Mei nanti akan menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya.

Dalam kasus ini polisi telah menahan sembilan pelaku. Mereka adalah eksekutor dan operator lapangan. Salah satu yang ditangkap adalah mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa sekaligus pengusaha, Sigid Haryo Wibisono.

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.

Mobil BMW silver miliknya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang.

Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Nasrudin meninggal 22 jam kemudian.