Israel Acuhkan Seruan Gencatan Senjata PBB

Sumber :

VIVAnews - Beberapa jam setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan Resolusi 1860 tentang seruan gencatan senjata di Jalur Gaza, Israel tampak tidak peduli. Militer negara tersebut tetap melancarkan serangan udara dan darat.

Serangan yang berlangsung Jumat pagi, 9 Januari 2009 waktu setempat (Jumat sore WIB), menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina di Kota Gaza dan sekitarnya. Tank-tank Israel terlihat menghancurkan sebuah rumah di Beit Lahiya, Jalur Gaza sebelah utara, dan menewaskan enam warga dari keluarga yang sama, termasuk seorang bayi. Demikian ungkap sumber-sumber medis seperti dikutip stasiun televisi al-Jazeera.

"Israel telah, sedang, dan akan terus bertindak berdasarkan perhitungan kami sendiri, demi kepentingan keamanan warga Israel dan hak Israel untuk membela diri, kata Livni, seperti dikutip dari laman Ynet News, Jumat 9 Januari 2009.

Wakil PM Eli Yishai bahkan berkata lebih terus terang. Yishai mengatakan, "Dunia berubah menjadi pelobi Hamas ke Haniyeh. Resolusi di atas kertas itu tidak penting, yang penting adalah kepentingan kami."

Di lain pihak, kelompok milisi Hamas juga menyatakan tidak terpengaruh seruan Dewan Keamanan PBB itu. Perwakilan Hamas di Libanon, Osama Hamdan, mengatakan bahwa Hamas tidak terpengaruh oleh resolusi DK PBB.

Menurut Hamdan, resolusi yang ditetapkan tanpa dukungan Amerika Serikat, yang memilih abstain tersebut, merupakan refleksi awal kegagalan Israel di lapangan. "Kegagalan ini [Israel] yang membawa dihasilkannya resolusi, dan tidak beritikad untuk mengakhiri penyerangan atau membuka jalur bantuan," kata Hamdan.

Hamdan menambahkan, "Jika resolusi akan diubah menjadi sesuatu yang bisa diterapkan, maka harus dilakukan dengan dan oleh kami saja, bersama dengan organisasi perlawanan Palestina lain."

Sementara itu jumlah korban tewas di Gaza sejak Israel menyerang pada 27 Desember lalu adalah 776 warga Palestina. Lebih dari 200 di antaranya adalah anak-anak. Lebih dari 3.250 warga Palestina terluka. Sementara dari pihak Israel, dalam kurun waktu yang sama, sebanyak 13 tentara tewas, termasuk tiga warga sipil Israel.