Proyek Pomalaa Tidak Layak Secara Ekonomis

Sumber :

VIVAnews - PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) melaporkan kelayakan ekonomis dan teknis pembangunan fasilitas pengolahan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara kepada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (DESDM). Proyek itu dinilai tidak layak secara ekonomis.

Laporan itu sebagai tindak lanjut dari penghentian pasokan bijih nikel kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada pertengahan 2008. Inco diminta untuk menyampaikan laporan kepada DESDM terkait kajian kelayakan secara ekonomis dan teknis itu paling lambat April 2009.

Direktur Hubungan Investor dan Sekretaris Perusahaan Inco, Indra Ginting, dalam siaran pers perseroan yang diterima VIVAnews mengatakan, studi kelayakan rinci yang melibatkan konsultan independen berpengalaman menetapkan proyek tersebut tidak layak secara ekonomis.

"Studi kelayakan itu mempertimbangkan keadaan saat ini dan analisis independen," kata dia dalam siaran pers itu di Jakarta.

Inco terus mengupayakan dan menganalisis kelayakan proyek yang sebelumnya telah diusulkan. Perseroan beranggapan bahwa pihaknya berada pada posisi yang tepat untuk mengkaji kemungkinan pengembangan alternatif bagi wilayah Pomalaa tersebut.

Sejak 2000, perseroan telah menanamkan investasi sebesar US$ 5,7 juta dalam bentuk program-program pengembangan masyarakat di Sulawesi Tenggara. Perseroan telah dan akan terus menjadi kontributor utama bagi kesejahteraan dan pembangunan Indonesia.

Selain itu, Inco akan meneruskan operasi dengan cara yang memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat sekitar.