Dua Mobil Lain di Belakang Eksekutor

Sumber :

VIVAnews - Direktur BUMN Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen tewas dengan dua tembakan di kepala. Saat dieksekusi, disebutkan ada satu unit mobil yang sengaja memperlambat laju kendaraan yang ditumpangi Nasrudin. Tetapi ternyata ada dua unit mobil lain yang membuntuti mobil Nasrudin.

Saat eksekusi berlangsung ada dua mobil yang menguntit di belakang mobil Avanza yang ditumpangi eksekutor. Dua mobil itu sudah menguntit sejak dari lapangan golf Modernland.

Para eksekutor sempat cemas karena dua mobil itu terus menguntit. Mereka bahkan berencana untuk menunda eksekusi karena khawatir dua mobil itu adalah anak buah Nasrudin.

"Mereka lalu menelepon Edo (salah satu tersangka) dan bertanya soal mobil itu," kata pengacara tiga eksekutor, Petrus Balapattyona ketika ditemui VIVAnews di Markas Polda Metro Jaya, Senin (4/5). Tiga eksekutor yang menjadi klien Petrus yakni, Daniel Daen, Fransiskus Tadons, dan Heri Santosa.

Masih menurut Petrus, saat itu Edo meminta waktu untuk memeriksa keberadaan dua unit mobil yang mencurigakan itu. Tak berapa lama kemudian, Edo menelepon balik, "Ngak apa-apa, itu orang kita," kata Petrus mengutip keterangan kliennya. Setelah diketahui aman, maka eksekusi penembakan terhadap Nasrudin pun lalu dilakukan.

Sebelumnya, para tersangka di lapangan mengaku mendapat perintah untuk membunuh Nasrudin Zulkarnaen dengan doktrin menjalankan misi negara. Mereka percaya lantaran instruksi dilakukan di kantor polisi. "Pertemuan dilakukan di Mabes Polri," kata BMS Situmorang, pengacara lima tersangka. Para tersangka adalah eksekutor dan operator pembunuhan, yaitu En, Dd, Hs, Hk, Ft.

Mereka melakukan pembunuhan atas instruksi dua tersangka lain yaitu Ww dan Jk di Markas Besar Kepolisian RI. Ww adalah mantan kepala kepolisian resor di Jakarta. "Perantaranya En."

Seperti diberitakan, Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square. Mobil BMW silver miliknya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Satu Avanza berada di depan BMW Nasrudin.

Polisi sudah menetapkan tersangka termasuk Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Antasari Azhar, dan Komisaris Utama Harian Merdeka, Sigid Haryo Wibisono.