Transaksi Derivatif Belum Ganggu Perbankan

Sumber :

VIVAnews - Transaksi produk derivatif yang dilakukan beberapa bank tidak berdampak signifikan terhadap perbankan nasional. Pengaruhnya hanya terlihat pada rasio kecukupan modal (CAR) bank yang bersangkutan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad mengatakan, Bank Indonesia saat ini sedang meneliti dampak transaksi itu ke skup yang lebih luas.

"Secara prinsip, transaksi seperti ini tidak bisa dihentikan begitu saja dalam satu hari," ujar Muliaman dalam Rapat Kerja Nasional dan Forum Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah di Auditorium Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu 24 Januari 2009. "Ini tergantung kebijakan masing-masing bank." 

Dia mengakui banyak nasabah yang mengeluhkan soal keberadaan transaksi derivatif. Nasabah secara langsung mengirimkan surat pengaduan atau keluhan ini ke BI. Namun berapa jumlah surat keluhan yang masuk, Muliaman tidak bersedia menyebutkan.

"Tentang produk ini kami sudah memiliki Peraturan Bank Indonesai (PBI). Dalam peraturan PBI bank-bank yang hendak menjual harus transaparan, di situ ada kewajiban bank mengedukasi calon nasabah," ujar dia.

Ketua Ikatan Bankir Indonesai Agus Martowardjojo mengatakan, secara keseluruhan transaksi derivatif, tidak mempengaruhi kinerja bank nasional. "Bagi sistem bank, aman," ujarnya. 

Kerugian yang ada hanya tercatat dan berdampak pada rugi-laba bank tersebut, selebihnya untuk sistem keuangan dan sistem perbankan tidak terpengaruh.

Muliaman mengatakan, satu solusi untuk memperjelas tentang produk ini, jika PBI tersebut dianggap belum mengaspirasi semua hal, PBI masih bisa direvisi. "PBI jika perlu kita sempurnakan". 

Misalnya, kelengkapan aturan ini terkait pengaturan terhadap produk perlu izin atau tidak, kelengkapan regulasi dan edukasi tentang produk ke nasabah.

Dia mengatakan, karena kompleksnya produk perbankan dan banyaknya istilah asing yang tidak dimengerti oleh nasabah, kebanyakan nasabah asal main tanda tangan.

Padahal dalam suatu produk, ada risiko yang belum dipahami oleh nasabah. "Keluhan yang kami terima banyak menyebut seperti ini, nasabah mengeluh bank tidak transparan," ujarnya.