PSM Terlantar di Jakarta

Sumber :

VIVAnews - Lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 antara Persitara Jakarta Utara kontra PSM Makassar batal digelar. Namun, tim Juku Eja asal Makassar belum juga meninggalkan Jakarta.

Duel Persitara Vs PSM sejatinya digelar sore ini di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tapi, karena Persitara tidak mengantongi izin dari kepolisian, duel itu akhirnya batal digelar.

PSM mengaku kecewa dengan pembatalan ini. Sebab, selain rugi waktu dan materi, pembatalan juga telah merusak program yang akan dijalani oleh Syamsul Chaeruddin cs.

"Badan Liga Indonesia (BLI) dan Persitara sama-sama salah dalam hal ini. Sebab, kejadian ini bukan yang pertama. Di putaran pertama lalu pembatalan seperti ini juga pernah terjadi. Harusnya mereka belajar dari sana," ujar Islah Idrus, Manajer PSM saat dihubungi VIVAnews, Rabu, 11 Februari 2009.

Menurut Idrus, bila pembatalan diberitahukan jauh-jauh hari, PSM setidaknya bisa berhemat. Sebab, untuk bertandang ke Jakarta, timnya harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

Untuk biaya hotel saja, PSM harus mengeluarkan dana sekitar Rp 60 juta. Pengeluaran itu masih ditambah dengan uang saku pemain yang mencapai Rp 300 ribu per orang.

"Kalau sejak jauh hari diberitahukan, kami kan tidak perlu ke Jakarta," kata Islah.

Beruntung, dalam pembicaraan informal dengan PSM, BLI berencana memberikan ganti rugi. Namun, kompensasi itu akan diberikan saat PSM bertemu dengan Persitara, 18 Februari 2009.

"Saat itu biaya akomodasi akan ditanggung oleh BLI. Tapi, usulan ini baru lewat pembicaraan dari telepon," kata Islah.

Juga Belum ke Bandung

Janji ini tak serta merta melegakan PSM. Sebab, setelah laga kontra Persitara ditunda, timnya justru terlantar di Jakarta. Islah mengaku sampai saat ini, belum ada pihak yang akan mengantar mereka ke Bandung untuk melakoni duel kontra Persib Bandung, Sabtu, 14 Februari 2009.  

"Kemungkinan kami baru berangkat ke Bandung, besok. Tapi, sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai transportasi ke sana. Kami belum tahu apakah akan dijemput Persiba atau diantar oleh Persitara. Kedua pihak belum bisa kami hubungi sampai sekarang," kata Islah.

Meski demikian, PSM tidak akan melancarkan protes resmi atas pembatalan ini. Sebab, menurut Islah, langkah itu tidak akan mampu memberikan sanksi apapun bagi pihak-pihak yang bertanggungjawab atas pembatalan ini.

"Kalau protes apa akan ada pengaruhnya? Apa BLI akan dihukum? Harusnya BLI dan Persitara bisa belajar dari kejadian di putaran pertama lalu," ujar Islah kesal.