AS-Jepang Perkuat Aliansi Strategis

VIVAnews - Jepang dan Amerika Serikat (AS) harus mempererat hubungan bilateral antara mereka. Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton, mengatakan Jepang dan Amerika akan membentuk poros penting di arena internasional.

"Kerja sama dengan Jepang merupakan pondasi bagi hubungan Amerika dengan dunia internasional," kata Clinton di Tokyo, Senin 16 Februari 2009. Clinton berharap kerja sama dengan Amerika dapat membantu Jepang mengatasi masalah yang timbul karena pemerintahan yang tidak populis dan resesi ekonomi.

Pada Selasa pagi, ia akan berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Hirofumi Nakasone. Sementara percakapan dengan Perdana Menteri Taro Aso dilakukan pada waktu makan malam. Clinton dan para pemimpin Jepang telah setuju menunda pembicaraan antara Aso dengan Presiden Amerika Barack Obama hingga bulan depan.

Dua negara ini berencana menandatangani perjanjian menarik pasukan Amerika dari Jepang. Jepang dan Amerika juga sepakat untuk bekerjasama menghentikan program nuklir Korea Utara dan pembebasan warga Jepang yang ditangkap Korea Utara. Clinton berencana menemui keluarga korban penangkapan itu.

Jepang dan Amerika juga berharap bisa bekerja sama dalam menangani masalah-masalah internasional. Misalnya, pemanasan global, pemberantasan terorisme di Afghanistan dan Pakistan, dan permasalahan ekonomi dan finansial.

Clinton juga dijadwalkan menemui ketua Partai Demokrat Jepang yang memimpin kubu oposisi di parlemen, Ichiro Ozawa.

Clinton hari ini juga akan mengumumkan nama utusan khusus Amerika yang akan menghadiri konferensi mengenai Pakistan yang digelar Jepang. Politisi Demokrat ini juga akan menandatangani perjanjian untuk memindahkan 8.000 dari 50.000 prajurit angkatan laut Amerika dari pulau Okinawa, kepulauan Ryukyu, ke Guam.

Selain itu, Clinton berjanji akan mengunjungi keluarga warga negara Jepang yang ditangkap Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an. (AP)