Bankir Berharap Bilateral Swap RI-AS Sukses

Sumber :

VIVAnews - Rencana pemerintah menjajaki bilateral swap dengan pemerintah Amerika Serikat disambut gembira kalangan perbankan. Jika sukses, bilateral swap itu diharapkan bisa melonggarkan likuiditas dolar yang ketat.

"Sekarang valuta asing kan sedang ketat, itu akan banyak membantu," kata Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk Gatot M Suwondo di Jakarta, Kamis 19 Februari 2009.

Akibat ketatnya valuta asing, rupiah beberapa hari terakhir ini terus melemah. Pukul 13.15 WIB, mata uang ini terdampar di level 12.062/US$.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyatakan, pemerintah akan mengajukan usulan kemungkinan kerja sama bilateral swap dengan Amerika Serikat.

Menurut dia, sejauh ini Indonesia sudah memiliki bilateral swap agreement dalam rangka Chiang Mai Initiative. Ini merupakan kesepakatan bersama Menteri-menteri Keuangan negara ASEAN + 3 (Jepang, China, dan Korea) pada 6 Mei 2000 di Chiang Mai, Thailand. Tujuannya untuk memperkuat kerangka kerjasama yang telah ada antara otoritas moneter di kawasan regional.

Bilateral swap agreement adalah sebuah fasilitas bantuan keuangan jangka pendek dalam bentuk penukaran mata uang asing (foreign exchange swap) yang bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran jangka pendek.

Sri Mulyani mengakui Amerika memang tidak memiliki kerja sama seperti itu dengan Indonesia. Namun, Amerika punya bilateral swap agreement dengan Singapura, Brazil dan Meksiko. "Kami belum pernah bicara komitmen soal ini."

Gatot juga berharap pemerintah Amerika secepatnya memperbaiki kondisi sektor keuangan mereka yang terpuruk akibat krisis, sehingga perekonomian global dan imbasnya ke Indonesia berkurang. "Sehingga ekspor kita ke sana tidak terganggu," kata dia.