Gizi Anak Indonesia Masih Belum Tercukupi

Sumber :

VIVAnews - Pemenuhan gizi bagi anak-anak merupakan hal paling penting di masa pertumbuhan. Gizi inilah, yang nantinya akan menjadi modal mereka untuk berkembang menjadi anak-anak  sehat dan pintar secara optimal. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, otomatis pertumbuhan mereka pun akan menjadi baik.

Anak yang sudah terpenuhi gizinya dengan baik, bukan hanya dilihat dari segi fisik saja tetapi juga aspek emosi. Gizi terkait secara menyeluruh dengan kesehatan anak. Dan, dapat dilihat dari penampilannya secara umum (berat badan, dan tinggi badan), tanda-tanda fisik, motorik, fungsional. Serta keseimbangan emosi maupun daya pikir.

"Pemenuhan gizi itu sangat penting. Jika anak sulit makan atau gizinya tidak terpenuhi dengan baik, maka akan berpengaruh pada kesehatannya dan tentu saja kecerdasannya. Kesehatan dan kecerdasan itu selalu berhubungan," kata Dr. dr Saptawati Bardosomo MSC, Sekjen Pengurus pusat PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia), saat ditemui di acara Nestle DANCOW Peduli Gizi Anak-Anak pada 18 Februari 2009 di Balroom Hotel Ritz Carlton.

Untuk di Indonesia sendiri, pemenuhan gizi bagi anak-anak masih menjadi masalah, terutama di daerah-daerah terpencil. Kekurangan dari segi ekonomi membuat para orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Yang kemudian terjadi adalah banyaknya kasus gizi buruk, yang berujung pada kematian anak maupun balita. Untuk mengatasinya dibutuhkan kerjasama semua pihak atau istilah dari dokter Saptawati adalah ABG.COMM.

"Untuk mengatasi gizi buruk di Indonesia ini bukan hanya tugas pemerintah atau departemen kesehatan saja, tetapi semua lapisan masyarakat. Saya menyebutnya kerjasama ABG.COMM, yaitu Academic, Bussiness, Government, dan Community.

Academic itu ya kalangan dokter seperti saya, lalu kalangan bisnis sebagai pemegang roda perekonomian juga harus perduli terhadap masalah gizi anak-anak. Keterlibatan pemerintah dan masyarakat juga harus berjalan secara berkesinambungan," kata dr. Saptawati.

Masalah gizi buruk ini memang tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Dan, untuk mengatasinya Nestle membuat program Dancow Enriched Peduli Gizi. Salah satu kegiatannya adalah memberikan susu gratis kepada anak-anak di delapan SD di Jakarta Utara. Lalu, pemenuhan gizi mereka juga akan dipantau oleh staf dokter dari PDGMI.