Aksi Jual Asing Tekan IHSG

Sumber :

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berakhir melemah pada transaksi sesi II Jumat, 20 Februari 2009.

"Aksi jual asing menjadi katalisnya," kata analis PT BNI Securities Asti Pohan kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 20 Februari 2009.

IHSG tutup di level 1.296,94 atau turun 26,75 poin (2,03 persen) pada. Sedangkan pada sesi I, indeks terkoreksi 9,67 poin atau 0,74 persen di level 1.314,02.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,43 triliun dengan frekuensi 45.987 kali. Sebanyak 21 saham menguat, 93 melemah, 41 ditutup stagnan, serta 307 saham tidak terjadi transaksi.

Menurut Asti, sentimen peralihan dana asing dari pasar saham ke obligasi pemerintah Amerika Serikat, terkait stimulus yang bisa menggerakkan kembali perekonomian negara adidaya itu menjadi pemicu tertekannya IHSG. "Aksi itu, terlihat memukul bursa kawasan Asia yang diikuti pemodal kita," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat.

Di bursa Asia saat IHSG tutup juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng menjadi 12.699,17 atau melemah 324,19 poin (2,49 persen), Nikkei 225 turun 141,27 poin (1,87 persen) ke posisi 7.416,38, dan Straits Times terkoreksi 31,45 poin (1,93 persen) menjadi 1.597,90.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 89,68 poin atau 1,19 persen ke level 7.465,95. Indeks Nasdaq turun 25,15 poin atau 1,71 persen menjadi 1.442,82 dan S&P 500 terkoreksi 9,48 poin atau 1,20 persen di posisi 778,94.

Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami penurunan harga terbesar antara lain PT Petrosea Tbk (PTRO) yang melemah Rp 1.050 (13,46 persen) ke level Rp 6.750, PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp 325 atau 6,91 persen menjadi Rp 4.375, PT United Tractors Tbk (UNTR) terkoreksi Rp 250 (4,58 persen) di posisi Rp 5.200, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp 250 atau 2,25 persen ke level Rp 10.850, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang ditutup melemah Rp 225 (5,11 persen) menjadi Rp 4.175.