Dewan Minta Fauzi Bowo Selesaikan Monorel
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelesaikan pembangunan proyek monorel yang sudah sejak lama mangkrak.
"Tiang pancang sudah ada, maka harus segera ada langkah lebih lanjut," kata Ketua DPRD DKI, Ade Surapriatna di Balaikota, Selasa 24 Februari 2009 usai coffe morning antara Pemrov DKI Jakarta bersama anggota DPRD.
Ade ingin ada langkah lebih lanjut yang bisa segera menyelesaikan proyek ini. Dia ingin ada solusi lain yang bisa mempercepat selesainya proyek monorel. "Harus ada solusi perusahaan yang memang siap," kata Ade.
Namun dia menambahkan, Pemprov DKI harus tetap memperhatikan ketentuan. "Apakah biaya modal yang sudah ditanamakan bisa diganti atau bisa menjadi beban Pemprov atau memang ada ketentuan lain," ujar Ade.
Pemprov DKI Jakarta berniat membangun sarana transportasi monorel sejak 2005. Monorel direncanakan dibagi menjadi dua jalur, yakni jalur hijau dan jalur biru, diperkirakan dapat mengangkut 120.000 orang per hari.
Monorel jalur hijau sepanjang 14,2 kilometer akan melayani Semanggi-Kuningan. Jalur biru sepanjang 12,2 kilometer melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.
Proyek monorel ini dikerjakan PT Jakarta Monorail. Perusahaan tersebut gagal membangun proyek monorel di Jakarta karena mundurnya Bank Pembangunan Islam, Dubai untuk menjadi investor.
Padahal, tiang-tiang untuk monorel sudah sempat terbangun. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk melanjutkan proyek monorel. Pemprov juga mengambil kebijakan untuk tidak melanjutkan jalur biru dan akan menggantikannya dengan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
"Pemerintah DKI bukan tidak mau melanjutkan, komitmen membangun monorail di Jakarta tetap ada," tegas Sekretaris Daerah, Muhayat.
Oleh karena itu, kata Muhayat, Pemprov DKI sudah melakukan berbagai upaya. Pertama secara hukum, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai lembaga resmi dipercayakan untuk menghitung aset monorel.
"Meski lembaga resmi tersebut belum tentu juga selesaikan masalah PT Jakarta Monorail," ujarnya.
"Saat ini sedang berproses, bukan saya langsung yang menangani, ada tim yang menangani," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
Muhayat mengungkapkan, BPKP sudah mengeluarkan taksiran angka untuk aset monorel. Namun, dia tidak mau menyebutkan berapa angka yang ditaksir BPKP karena berbeda dengan taksiran PT Jakarta Monorail.
"Jumlah perbedaannya signifikan, saya tidak ingin ada polemik soal angka di luar," kata Muhayat.