60,5% Laba Mandiri Ditahan

Sumber :

VIVAnews - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyetujui penggunaan 60,5 persen laba 2008 untuk laba ditahan. Jumlah itu sebesar Rp 3,21 triliun. Sisanya, digunakan untuk pembayaran dividen sebesar 35 persen dan pembagian bonus.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, dividen sebesar 35 persen, sebagai antisipasi jika mengalami penurunan modal, karena adanya provisi kredit. Selain itu, Bank Mandiri juga mengantisipasi rencana pemberlakukan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50/55, rencana risiko operasional bank terkait penerapan Bassel II. Bank Mandiri ingin menjaga rasio kecukupan modal (CAR) pada kisaran 12 - 15 persen.

"Bank membutuhkan permodalan yang cukup agar bisa tumbuh," kata dia di Jakarta, Senin 4 Mei 2009.

Tahun lalu, Bank Mandiri membagikan dividen atas laba 2007 sebesar 50 persen, ditambah 40 persen special dividen. Awalnya Bank Mandiri mengusulkan pembagian dividen sebesar 25 persen. "Kami usulkan 25 persen karena situasi tantangan ke depan," katanya.

Menurut Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansyuri, adanya pembayaran dividen itu membuat posisi CAR berada pada level 14,7 persen. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan dengan CAR Maret 2009, sebesar 15,3 persen. Angka ini jika memperhitungkan risiko pasar. 

Sedangkan CAR Mandiri pada 2008 sebesar 15,7 persen. Menurut dia, CAR pada level 14,7 persen itu masih baik dan mencukupi untuk melakukan pertumbuhan bisnis.

Sepanjang 2008, Bank Mandiri mencetak laba bersih Rp 5,3 triliun, atau naik 22,3 persen dibandingkan dengan laba 2007, sebesar Rp 4,3 triliun. Kenaikan laba itu didorong naiknya laba operasional, sebesar Rp 7,9 triliun.