Komoditas Anjlok, Investasi Tambang Lesu

VIVAnews - Pemerintah berharap investasi di industri sektor pertambangan tidak turun signifikan pada 2009 mendatang, meski telah terjadi penurunan harga komoditas pertambangan.

Dirjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Departemen Energi Bambang Setiawan mengatakan, turunnya harga komoditas tambang telah membuat investasi di sektor ini lesu. "Kita akan antisipasi keadaan ini," ujar Bambang di Jakarta, Rabu 19 November 2008.

Pernyataan Bambang terkait keterangan Badan Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini. Keterangan dari BPS menyebut secara kumulatif besaran produk domestik bruto atau PDB hingga triwulan III 2008 dibandingkan dengan PDB pada periode yang sama tahun 2007 menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,3 persen. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan semua sektor, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi minus 0,3 persen. 

Sedangkan sektor lainnya justru melonjak, seperti pertanian naik 4,3 persen, industri pengolahan 4,2 persen. Sektor listrik, gas dan air bersih 11,7 persen, konstruksi 7,9 persen, perdagangan hotel dan restoran 7,5 persen, pengangkutan dan komunikasi 19 persen, sektor keuangan real estate dan jasa perusahaan 8,5 dan jasa-jasa lain 6,3 persen.

Tahun 2008 ini, Departemen Energi menargetkan investasi di sektor tambang, minyak dan gas sebesar US$ 21,7 miliar, terdiri dari investasi di sektor tambang umum US$ 1,5 miliar, ketenagalistrikan US$ 5,4 miliar, serta minyak dan gas US$ 14,7 miliar.

Fortuner vs Pajero Sport Bekas, Pajak Tahunannya Murah Mana?
Muamalat Tower / Bank Muamalat Pusat

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Transaksi jemaah haji nasabah Bank Muamalat semakin dipermudah dengan fitur baru yang diluncurkan pada kartu debitnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024