VIVAnews - Edward Liddy, Chief Executive Officer (CEO) perusahaan asuransi American International Group (AIG), bersedia menerima gaji tahunan hanya sebesar US$ 1 selama periode 2008-2009. Gaji sebesar itu merupakan konsekuensi yang diterima Liddy setelah AIG, yang tengah dilanda krisis keuangan, mendapat dana talangan (bailout) dari pemerintah Amerika Serikat (AS) sebesar lebih dari US$ 150 miliar.
Tak hanya itu, para eksekutif AIG tidak akan menerima bonus tahun ini. Bahkan, tahun depan mereka juga tidak akan mengalami kenaikan gaji.
"Tindakan dari tim manajemen senior ini menunjukkan bahwa kami tidak saja mengerti atas kewajiban yang ditanggung kepada para pembayar pajak dan pemegang saham, namun juga menggambarkan komitmen kami untuk mengupayakan kesuksesan perusahaan ini di masa depan," demikian pernyataan Liddy seperti yang dikutip situs internet CNN Money, Selasa 25 November 2008.
Selain mendapat gaji tahunan cuma US$1, selama 2008-2009 Liddy juga tidak akan menerima bonus dan tunjangan apapun. Dia baru bisa mengharapkan bonus pada 2010 dengan catata "menunjukkan kinerja yang luar biasa."
Tak hanya Liddy yang menderita. Paula Reynold, yang sejak Oktober lalu direkrut AIG sebagai Chief Restructuring Officer, tahun ini juga tidak menerima gaji maupun bonus. Selain itu, nilai upah atau kompensasi yang diterima Reynolds mulai 2009 akan ditentukan berdasarkan perkembangan restrukturisasi AIG.
"Merupakan tindakan yang adil bagi para eksekutif top, yang menikmati keuntungan paling besar saat perusahaan berjalan baik, untuk menanggung beban dari dampak kesulitan ekonomi yang kini menimpa perusahaan mereka," kata Kepala Kejaksaan Tinggi negara bagian New York, Andrew Cuomo, menanggapi surat dari Liddy mengenai pemotongan gaji bagi para eksekutif AIG.
Cuomo pantas prihatin atas laporan pengeluaran AIG Oktober lalu. Saat itu perusahaan asuransi terbesar di dunia tersebut dilaporkan mengeluarkan US$440.000 hanya untuk memfasilitasi para eksekutif mereka rapat sekaligus bersantai di suatu resort (penginapan) mewah.
Sejak ada laporan itu, AIG langsung membatalkan 160 acara, yang ditaksir bisa memakan biaya US$8 juta. Sampai bulan ini pemerintah sudah mengeluarkan uang pembayar pajak untuk membantu AIG senilai US$152,5 miliar.
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Ngecas yang salah dapat menyebabkan kerusakan baterai, seperti overheat, penurunan performa, bahkan ledakan! Yuk, simak rahasia ngecas iPhone ala Apple.
Timnas Indonesia U-23 Disebut Banyak Alasan Jelang Playoff Olimpiade Paris 2024
Gorontalo
19 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 disebut banyak alasan jelang melawan Guinea playoff Olimpiade Paris 2024. Salah satunya tentang ketakutan Indonesia dengan wasit asal Thailand.
Media Vietnam Soha Vn menyindir Timnas Indonesia U-23 jelang laga playoff Olimpiade Paris 2024. Menurut Soha Vn Indonesia lebih lemah di hadapan Guinea.
Galaxy S24 Ultra Tertangkap Pakai One UI 7.0, Android 15 Segera Hadir?
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Bocoran terbaru menunjukkan Samsung sedang menguji One UI 7.0. Versi perangkat lunak yang digunakan adalah S928BXXU2BXE2 / S928BOXM2BXE2 / S928BXXU2BXD4..
Selengkapnya
Isu Terkini