Akibat krisis finansial global, sejumlah raksasa vendor telepon selular dunia memperkirakan pertumbuhan penjualan ponsel akan menurun pada 2009. Ada kemungkinan para vendor hanya akan berkompetisi untuk mempertahankan pengguna yang sudah ada (existing customer).
Samsung memproyeksi pertumbuhan telepon selular secara global akan melamban pada 2009. Pada awalnya, vendor terbesar asal Korea tersebut meramalkan akhir 2008 pertumbuhan penjualan ponsel akan meningkat sembilan persen.
Tetapi, situasi ekonomi yang tak stabil di beberapa bulan terakhir mempengaruhi perkiraan tersebut. Menurut pihak Samsung, vendor-vendor dihadapkan berbagai macam rintangan berat akhir tahun ini dan tahun depan.
"Sangat mungkin bila pertumbuhan pasar ponsel global di tahun depan hanya mencetak satu digit, atau bahkan menurun," kata pihak Samsung, yang dikutip Information Week, Senin 1 Desember 2008.
Sebelumnya, Nokia memperkirakan, pada 2009, vendor-vendor ponsel raksasa akan berkompetisi untuk mempertahankan pelanggan yang ada (existing customer) dibandingkan mencari pelanggan baru.
Sementara Sony Ericsson, salah satu vendor ponsel yang penjualan globalnya semakin terpuruk karena jumlah produk yang relatif sedikit, mengaku tengah melakukan konstruksi ulang dan siap menghadapi pasar beberapa bulan ke depan.
Perkiraan para vendor raksasa di atas diamini perusahaan riset Gartner. Menurut Gartner, kemungkinan turunnya pertumbuhan penjualan sangat besar sejak dunia dilanda krisis finansial.
"Memang terlalu cepat untuk menyimpulkan seberapa besar dampak iklim ekonomi ke pasar ponsel. Tapi kami memprediksi kondisi pasar tetap bertahan stabil setidak-tidaknya pada tengah tahun pertama 2009," ucap seorang analis Gartner, Carolina Milanesi.
"Kalaupun hal kontraksi itu terjadi, kami harap penyusutan penjualan pada 2009 hanya mencetak satu digit kecil saja," tandasnya.
Terbitkan SE THR Keagamaan 2024, Kemnaker Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik
Kemnaker mengimbau kepada perusahaan yang bergerak di bidang ojek online (ojol) dan kurir logistik agar memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2024.
