VIVAnews -Dua organisasi kewartawanan di Riau menyatakan belum menerima nama-nama wartawan yang ditengarai menerima upeti judi. Mereka berharap Kepolisian Daerah Riau segera mengumumkannya agar bisa diberikan sanksi.
Ketua PWI Reformasi, Jupernalis Samosir mengatakan, sangat memungkinkan sejumlah wartawan menerima jatah dari bandar judi Acin, di Provinis Riau. Persoalannya Kepolisian Daerah Riau enggan mengungkap secara pasti siapa wartawan yang dimaksud.
"Agar tidak menimbulkan fitnah dan polemik antar wartawan, secepatnya polisi membeberkan nama wartawan itu. Pertanyaannya apakah Polda berani?," ujar Jupernalis saat dihubungi VIVAnews, Kamis 4 Desember 2008.
Menurut Jupernalis, bila polisi berani membuka nama-nama mereka, PWI bersama organisasi wartawan lainnya akan melakukan kroscek langsung ke wartawan yang bersangkutan. "Untuk memberikan sanksi," katanya.
Menurut dia, karena polisi enggan menyebut nama, sejumlah wartawan dari masing-masing media mendapat teguran dari kantor redaksinya. Padahal, belum tentu si wartawan tersebut tertera namanya terbukti menerima.
"Bisa saja nama si wartawan itu dicatut. Kasus ini hampir terjadi di semua wilayah. Tidak hanya di Riau bahkan juga di Jakarta sekalipun banyak," uajrnya.
Secara terpisah, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Pekanbaru Ahmad Fitri megatakan, Selama ini memang Polda Riau sering menyinggung nama wartawan yang mendapat jatah hasil judi. Namun sejauh ini, AJI belum menerima bukti-bukti soal keterlibatan anggotanya.
"Kami akan menindak tegas bila memang terbukti untuk menyelidikan dan menyeret sejumlah nama anggata AJI. Kami yakin karena anggota kami hanya 38 orang saja, kami mudah melakukan penyelidikan secara internal," jelasnya.
Laporan: Hafiz Hasian/Riau.
Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia
Jorvan Vieira, nama yang mungkin asing bagi pecinta sepak bola di tanah air. Namun, di benua Asia, nama ini begitu harum dan dihormati. Beliau adalah pelatih asal Brasil
