Pukat: Kejaksaan Ingin Unjuk Eksistensi

VIVAnews - Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar menilai Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat dalam kompetisi tidak sehat dalam menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Indonesia.

Zainal mengkritisi data yang dikeluarkan oleh kejaksaan tentang prestasi yang diraihnya dalam penangangan korupsi. Menurutnya, kejaksaan terkesan melakukan pembandingan prestasi antara kepolisian, kejaksaan, dan komisi antikorupsi itu.

"Tidak pada tempatnya jika Kejaksaan membandingkan kinerjanya dengan KPK. Berapa aparat kejaksaan sekarang? Mereka tersebar di semua kabupaten/kota, sedangkan KPK hanya sekitar 300 pekerja dalam satu lembaga saja," ujarnya.

Selain itu, Zainal juga meragukan klaim Kejaksaan yang telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp 8 triliun selama empat tahun terakhir. Menurutnya, data-data yang dikeluarkan Kejaksaan tentang penanganan korupsi cenderung menyesatkan masyarakat.

"Data tersebut harus diverifikasi kembali. Harus juga dijelaskan, mereka mengembalikan uang negara melalui mekanisme apa," tegasnya.

Menurutnya, Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi seharusnya berkolaborasi untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi. Zainal mencontohkan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.  Menurutnya, kasus ini akan cepat ditangani jika Kejaksaan bekerjasama untuk mengungkap kasus tersebut.

Sebelumnya, Kejaksaan mengklaim telah mengembalikan uang kerugian negara sebesar Rp 8 triliun dan US$ 18 juta, sementara kepolisian mengembalikan Rp 859 juta, sedangkan KPK hanya mengembalikan uang negara sebesar Rp476 .456.872.901.

"Harus diingat, kemuculan KPK itu karena dua lembaga kejaksaan dan kepolisian yang tidak maksimal dalam mengungkap kasus-kasus korupsi. Jika membandingkan seperti ini seperti ingin mengembalikan eksistensi saja kejaksaan itu," ujarnya.

Laporan: Rahardian/Yogyakarta

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan
Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024