Arisman Dkk

Jalan Kaki Yogya-Jakarta Demi Sultan

VIVAnews - Pagi, pukul 08.00 WIB, Kamis, 11 Desember 2008, lima warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berdiri di depan Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta. Memakai kaos putih bergambar Sultan,menenteng ransel, dan mengenakan topi ala para pendaki gunung.

Mereka adalah Arisman, Cipto, Sarjio, Subardi dan seorang perempuan, Ratna, bersiap  jalan kaki menuju nun jauh Jakarta, sekitar 600 kilometer dari kota Gudeg itu. Ini adalah perjalanan napak tilas. Mengenang kembali  perjalanan leluhur Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sultan Agung, yang pada tahun 1628 berjalan kaki dari kota itu menuju Batavia.

Perjalanan ini, menurut Arisman yang menjadi koordinator, adalah bentuk dukungan pada Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menjadi calon presiden. "Kami meminta rakyat Indonesia, khususnya Yogya, agar legawa mendukung Ngarso Dalem Sri Sultan dalam Pemilihan Presiden 2009," ujar Arisman.

"Perjalanan ini tak dibiayai Sultan atau tim suksesnya sepeserpun. Ini murni inisiatif kami," kata Arisman. Mereka hanya membawa pakaian, matras, dan peralatan komunikasi seperti telepon genggam. Tak ada makanan yang mereka bawa karena direncanakan untuk dibeli di sepanjang perjalanan.

Perjalanan mereka pun resmi dimulai, ditandai dengan menaikkan tongkat berbendera merah putih ke udara.

Kelima orang ini berencana melewati 33 kota di sepanjang perjalanan menuju Jakarta. Dari Yogyakarta, tujuan pertama mereka adalah Wates, Kulon Progo. Setelah itu Purworejo, lalu terus menelusuri jalur selatan Jawa.

Di sepanjang jalan, warga memperhatikan aksi mereka. "Mereka itu ngapain sih?" ujar seorang pedagang pada wartawan yang sibuk mengabadikan aksi mereka. Setelah tahu kelima orang itu berjalan kaki demi Sultan, seorang pedagang makanan dengan spontan memberikan nasi bungkus untuk kelima orang itu. Warga lain bahkan memberikan berbotol-botol minuman kemasan. "Selamat berjuang," ujar seorang warga.

Kelima orang ini memiliki latar belakang berbeda-beda. Arisman seorang pedagang kecil, sementara Ratna baru saja menyelesaikan  kuliah di sebuah perguruan tinggi. Rekan-rekan mereka yang lain ada yang petani dan pekerja informal.

Dan mereka diperkirakan baru tiba di Jakarta pada 4 Januari 2009 nanti.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui

Laporan Michael Aryawan (Antv)/ Yogyakarta

Tarisland

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Kini, official Tarisland semakin meningkatkan kegembiraannya dengan diumumkannya event Tarisland Superstar, sebuah langkah yang telah menciptakan kehebohan pada komunitas

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024