Pertamina Tak Jadi Ekspor Minyak Tanah

VIVAnews - PT Pertamina membatalkan rencana ekspor minyak tanah (kerosene) tahun depan. Pertamina memilih kelebihan minyak tanah hasil konversi elpiji akan diolah menjadi avtur.

"Kami belum jadi ekspor kerosene, akan diubah menjadi avtur," Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina A FaisalĀ 

Direktur Pengolahan Pertamina Rukmi Hadihartini menuturkan, proses pengolahan ini akan dimulai pada akhir bulan ini. Pengolahan avtur akan dilakukan di dua kilang Pertamina, yakni kilang Cilacap dan Dumai.

"Dari Cilacap akan diproduksi 15 ribu barel per hari dan dari Dumai 10 ribu barel per hari. Dengan demikian total produksi 25 ribu barel per hari,"kata Rukmi.

Pengolahan minyak tanah menjadi avtur ini diharapkan mengurangi impor bahan bakar pesawat terbang itu. Selama ini, kebutuhan avtur domestik sebagaian dicukupi dari impor.

Belum lama ini Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno mengatakan, Pertamina berencana mengekspor minyak tanah tahun depan. "Kami sudah melakukan penawaran. Ada pasar potensial di Cina," ujar Ari.

Ekspor merupakan upaya Pertamina mengatasi stok BBM yang berlebih karena konsumsi yang turun akibat krisis keuangan global. Pasal eskpor yang sudah dilirik di antaranya Cina.

Seiring dengan rencana itu, pemerintah akan mengurangi hampir 100 persen penggunaan minyak tanah di seluruh Indonesia pada 2010 melalui program konversi ke elpiji. Pengurangan konsumsi minyak tanah dikurangi dari 9,8 juta kilo liter pada 2007 menjadi 100 ribu kilo liter pada 2010.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan
Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024