Arema: Mbamba Tolak Pesangon 1 Bulan Gaji

VIVAnews - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pameo itu cocok untuk menggambarkan kondisi yang sedang dialami oleh mantan pemain asing Arema Malang, Emile Bertrand Mbamba.

Setelah dilarang tampil di kompetisi Indonesia selama 5 tahun plus denda Rp 50 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Mbamba juga harus angkat kaki tanpa mendapat uang sisa kontrak dari Arema Malang.

Manajemen Arema memutuskan untuk tidak membayar sisa kontrak Mbamba yang berakhir Februari 2009 karena . Keputusan itu diambil Singo Edan-Julukan Arema Malang-karena sikap Mbamba yang dianggap telah merugikan tim Arema dengan melakukan protes yang berlebihan kepada wasit pada beberapa pertandingan.

Akibat ulahnya itu, Mbamba beberapa kali harus diusir keluar lapangan. Bahkan dalam interval waktu sebulan, Mbamba bahkan harus menerima dua kartu merah. Pertama saat Arema berhadapan dengan PSIS Semarang, 2 Agustus 2008 dan terakhir ketika Arema menjamu PKT Bontang di Stadion Kanjuruhan, Malang, 24 September lalu.

Saat bertemu PKT, Mbamba tak hanya diusir dari lapangan. Dia juga dianggap Komdis PSSI ikut memprovokasi pemain untuk turun ke lapangan. Karena itu, Komdis PSSI  menjatuhkan vonis berat, yakni larangan bermain 5 tahun di kompetisi Indonesia plus denda Rp 50 juta baginya.

Menurut Manajer Arema Malang, Muhammad Taufan, pihaknya sebenarnya memberikan dua opsi kepada Mbamba. Pertama, memecat Mbamba tanpa memberi sepeser uang pun dan yang kedua adalah memberikan pesangon sebesar satu bulan gaji.

Namun kedua Opsi itu menurut Taufan ditolak Mbamba. Pemain bertubuh legam itu ngotot ingin meminta 50 persen dari total sisa kontraknya.  "Dia menolak tawaran satu bulan gaji yang kami tawarkan. Padahal itu sebenarnya pesangon seperti itu hanya diberikan bagi pemain yang diputus karena tak berprestasi," kata Taufan saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 7 Oktober 2008.

Ditambahkan Taufan, dalam klausul kontrak pemain dan manajemen dijelaskan, sisa kontrak pemain tak perlu dibayar bila pemain dianggap telah merugikan tim. Hal itu berbeda dengan pemain yang diputus kontrak karena memang tidak berprestasi. Sayang, Taufan tak membeberkan berapa nilai sisa kontra Mbamba.

"Kalau nilainya, itu cukup kami dan pemain saja yang tahu. Saya tak bisa beberkan sekarang," kata Taufan.

Kendaraan Niaga Berkepala Dua Bukan Sesuatu yang Mustahil
Aparat gabungan TNI-Polri saat melakukan perlawanan terhadap KKB

Baku Tembak, TNI-Polri Berhasil Adang KKB yang Hendak Serang Polsek dan Koramil

Satgas Damai Cartenz Berhasil Hadang Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata di Intan Jaya Papu Tengah

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024