Opec Pangkas Produksi, Minyak Malah Turun

VIVAnews – Harga minyak mentah dunia kini anjlok di bawah US$ 40 per barel. Anehnya, penurunan harga ini justru setelah organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) mengumumkan pemotongan produksi.

Pada Rabu 17 Desember kemarin, dalam sidangnya di Aljazair, OPEC memutuskan pemangkasan produksi minyak hingga 2,2 juta barel per hari. Pemotongan yang rencananya akan dilakukan pada 1 Januari 2009 ini, merupakan pemotongan produksi terbesar dalam sejarah kartel minyak.

Sayangnya, rencana keputusan ke-13 negara anggota OPEC agar menciptakan harga baru setelah harga minyak anjlok dari level US$ 147 per barel pada Juli lalu, justru membuat harga minyak melemah lagi.

Perdagangan di New York Mercantile Exchange, pada perdagangan pukul 08.45 WIB, harga minyak mentah jenis Light Sweet pengiriman Januari 2009 turun 16 sen menjadi US$ 39,90 per barel. Level ini tidak pernah terjadi sejak Juli 2004.

Harga gasolin turun 0,45 sen menjadi US$ 1,001 per galon, gas alam juga terkoreksi 0,2 sen ke US$ 5,617 per seribu kaki kubik. Harga gasolin jatuh 75 persen lebih setelah sempat menyentuh US$ 4,11 per galon pada Juli lalu.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Sedangkan di Mercantile Exchange (ICE) harga minyak mentah jenis Brent pengiriman Februari 2009, turun 2,23 persen menjadi US$ 46,65 per barel. Harga ini sempat menyentuh US$ 45,63 per barel. Minyak jenis WTI pengiriman Januari 2009, US$ 43,60 per barel.

Sejumlah analis masih percaya penurunan minyak masih akan terjadi. Seperti dikutip Associated Press, Kamis 18 Desember 2008, analis minyak dari Cameron Hanover, Peter Beutel mengatakan, langkah pemotongan produksi minyak yang dilakukan OPEC untuk menahan anjloknya harga minyak. “Setelah berlahan minyak berkurang, harga minyak akan naik lagi,” kata dia. 

Namun ia mempertanyakan keefektifan kartel ini. Kartel harga telah menjadi sulit karena OPEC telah mengalami kelebihan produksi. Selain itu, banyak anggota OPEC yang mengabaikan kuota. Hal inilah yang membuat investor ragu terhadap komitmen OPEC. 

Sebelumnya OPEC telah memangkas produksi setelah harga minyak anjlok. Sejak September, OPEC telah memangkas produksi hingga 2 juta barel per hari, sehingga dengan keputusan ini pemotongan produksi menjadi 4,2 juta barel per hari.

Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024