Brimob Polda Riau Bentrok dengan Petani

VIVAnews -- Sekitar 400 petani bentrok dengan 300 Brigadir Mobil dari Kepolisian Daerah Riau di desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, Kamis siang 18 Desember 2008. Belum ada kabar korban yang terluka dalam peristiwa yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB itu.

Menurut Ketua Serikat Petani Riau, Reza, latar belakang kasus ini adalah rebutan lahan seluas 4.000 hektare antara petani dan PT. Arara Abadi. "Ada 800 kepala keluarga petani berada dalam sengketa itu," kata Reza kepada VIVAnews.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Warga mengklaim, lahan itu adalah tanah ulayat mereka. Sebaliknya, Arara Abadi menyatakan lahan itu sebagai areal konsensi hutan tanaman industri yang telah diberikan pemerintah. Sengketa itu, kata Reza, sudah berlangsung sejak tiga lalu.

Belakangan, kata Reza, perusahaan melaporkan ke Polda Riau. "Mereka menyebut sebagai penyerobotan lahan," kata Reza. Atas laporan ini, sejak tadi pagi Polda Riau mengirim 300 brimob dan anggota Kepolisian Resort Bengkalis ke lokasi sengketa.

Semula, Reza menceritakan, polisi dan warga mencari jalan keluar dengan berdialog. "Namun polisi tetap memaksa agar ratusan warga yang menduduki lahan itu segera angkat kaki," katanya. Warga menolak. Lalu terjadi saling dorong. Ketika situasi memanas, batu pun berterbangan.

Petugas Brimob mendapat bantuan Satpol PP dari Kabupaten Bengkalis yang berjumlah 50 orang. Akhirnya warga kocar-kacir. Sebagian lari ke hutan, sebagian lari ke perkampungan. Reza mengklaim 10 serikat petani telah ditangkap Polda Riau.

Laporan : Hafiz Asian | Pekanbaru

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP
Dok. Istimewa

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menghadiri Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum di Tokyo. Heru lihat penandatanganan tujuh dokumen kerja sama proyek MRT.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024