VIVAnews - Keajaiban melanda para penumpang Continental Airlines di kota Denver Amerika Serikat (AS). Kendati pesawat mereka Sabtu malam pekan lalu, 20 Desember 2008, terbakar setelah tergelincir dari landasan, tidak ada satupun 110 penumpang dan lima awak tewas, hanya 38 yang terluka.
Demikian ungkap para petugas pemadam kebakaran yang membantu penyelamatan para penumpang, Minggu 21 Desember 2008 waktu setempat. "Ajaib...semua penumpang selamat dari ganasnya kobaran api," kata Bill Davis, seorang petugas pemadam kebakaran di Denver.
Belum ada keterangan resmi atas penyebab tergelincirnya pesawat Continental dengan nomor penerbangan 1404 di Bandara Internasional Denver. Namun, rekaman percakapan kokpit berhasil diamankan untuk diteliti, ungkap Badan Keselamatan Transportasi AS.
Padahal, seluruh bagian kanan pesawat Boeing 737-500 hangus terbakar. Seluruh kompartemen bagian atas yang terbuat dari plastik meleleh dan jatuh menyelimuti kursi-kursi penumpang. Menurut tim penyelidik, mesin bagian kiri pesawat beserta semua roda pendarat terlepas dari badan pesawat.
Peristiwa malang tersebut terjadi saat pesawat sedang lepas landas dalam penerbangan menuju kota Houston. Saat pesawat melaju di landasan,"muncul goncangan, dan goncangan yang lebih keras lagi, setelah itu tidak ada goncangan," kata penumpang bernama Emily Pelllegrini kepada Denver Post.
Sedangkan Maria Trejos, yang tengah mengandung anak keduanya, bersama dengan suami dan putranya yang masih berusia 13 bulan mengaku mendengar bunyi ledakan saat pesawat berpacu di landasan. Beruntung, mereka semua selamat setelah keluar melalui pintu darurat begitu pesawat berhenti.
Pesawat saat itu tinggal berjarak 2000 kaki (sekitar 609 meter) dari ujung landasan dan belum sempat terbang saat tergelincir, kata manajer lalu-lintas bandara, Kim Day.
Saat itu suhu udara dingin namun cuaca tidak bersalju saat pesawat akan lepas landas sekitar pukul 18.20 waktu setempat. (AP)
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.
