Hari Ibu

Perayaan Perempuan dalam Ranah Publik

VIVAnews - Perayaan hari Ibu yang selalu dirayakan pada 22 Desember di Indonesia memiliki makna berbeda denganperayaan mother's day di Amerika.  Konteks Mother's Day di Amerika hanya pada sektor domestik.

"Hanya seputar masalah urusan dapur, sumur, kasur," kata Aktivis dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Yeni Rosa dalam diskusi bertajuk 'Peran Perempuan dalam Meneguhkan Semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia Menuju Penataan Indonesia Baru' di Jakarta, Senin 22 Desember 2008.

Perayaan Hari Ibu di Indonesia, kata dia, merupakan perayaan peran perempuan di ranah publik dan politik, bukan di ranah domestik saja. Berawal 80 tahun lalu, jelasnya, 30 organisasi perempuan yang berasal pada pulau Jawa dan Sumatera melakukan kongres di Yogyakarta. "Isu yang dirumuskan dalam kongres tersebut tidak main-main dan sangat dasyat,"ujarnya.

Misalnya, tentangan terhadap perkawinan anak dan penolakan kawin paksa. "Jadi, nenek kita sudah memikirkan masalah seperti yang ada sekarang itu, Syeh Puji," kata dia.

Pengusaha Ritel Buka-bukaan Alasan Pembatasan Pembelian Gula
Irjen Pol Hery Heryawan foto bersama Irjen Pol Martinus Hukom usai acara kenaika

Sosok Herimen, Jenderal Bintang 2 Polri yang Pernah Tembak Kaki John Kei

Mendengar nama John Kei, masyarakat akan mengingat sejumlah kasus premanisme dan sosok polisi yang berperan menangkapnya, yakni Inspektur Jenderal( Irjen) Herry Heryawan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024