Kelangkaan Pupuk

Ratusan Petani Mengadu ke DPRD NTB

VIVAnews - Ratusan warga Lombok Tengah mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah NTB siang tadi, untuk mengadukan kelangkaan pupuk yang mengakibatkan tanaman mereka terancam rusak.

Warga yang mengaku berasal dari kecamatan Jonggat, kecamtan Praya Barat dan kecamatan Apitaik menduga distributor pupuk sengaja mempermainkan pupuk tersebut sehingga sulit diperoleh petani.

"Kami dating kesini untuk minta tolong pada anggota dewan agar menyikapi masalah kelangkaan pupuk ini. Jangan sampai masalah ini membuat kami susah," ujar Julmahri dihadapan kantor DPRD di Jl Udayana tadi siang, Rabu, 24 Desember 2008.

Menurut dia dari 1000 hektar area sawah yang ada di kecamatan Apitaik baru 300 hektar yang memperoleh pupuk. Hal itu menimbulkan kecurigaan antara petani sehingga mereka terlibat adu mulut. Kondisi tersebut dinilai dapat berimplikasi pada kecemburuan sosial dan dapat mengakibatkan aksi anarkis para petani.

Dia juga mengaku sudah memesan 15 ton pupuk dengan harga yang cukup mahal namun pihaknya baru menerima 2 ton pupuk. Padahal para petani harus mengeluarkan uang senilai Rp 200 ribu untuk membeli pupuk.

Masalah yang sama disampaikan oleh Srijaye yang juga menjadi ketua kelompok petani di kecamatan praya barat. Di kecamatan itu ada 10 desa dengan luas sawah mencapai 4000 hektar.

Meski demikian Srijaye mengaku baru mendapat pasokan 207 ton pupuk padahal tanaman mereka sudah berumur 35 hari. "Kalau begini terus kami mau dapat apa,padahal pemerintah menuntut kami untuk melakukan penanaman serentak," ujarnya.

Hal lain yang menjadi pertanyaan mereka adalah apakah pemerintah tidak lagi memberikan pupuk bersubsidi bagi mereka. Mereka khawatir kalau hal ini terus terjadi secara kontinyu maka akan terjadi gagal panen diwilayah NTB secara bersamaan.

Menyikapi hal itu, ratusan petani ini mendesak anggota dewan segera bertindak tegas dengan cara memanggil distributor pupuk. Mereka juga meminta Gubernur NTB Zainul Majdi mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk ini.

"Kami minta aparat pemerintah turun ke lapangan melihat kondisi rakyatnya. Jangan hanya duduk manis di atas kursi empuk, ini masalah serius pak, jangan biarkan kami lakukan aksi kekerasan," ujar Srijaye.

Laporan: Edy Gustan/Mataram

Potong Kuku Mulai dari Jari Mana? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Skin Age Detector

Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI

Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk menyediakan perawatan kulit yang komprehensif, tidak hanya fokus pada aspek estetika atau kecantikan tapi juga kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024