VIVAnews - PT Pertamina (persero) tahun depan belum memiliki rencana untuk kembali menaikan harga jual Liquified Petroleum Gas (LPG/elpiji) 12 kilogram.
Menurut Deputi Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, pihaknya mempertimbangkan kondisi krisis ekonomi global saat ini yang berimbas ke dalam negeri belum memungkinkan untuk Pertamina menyesuaikan harga.
"Kami belum akan menaikan harga, karena masih tergantung kondisi perekonomian masyarakat. Sebab, perseron juga tidak bisa menutup mata," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu malam, 24 Desember 2008.
Kendati saat ini, jelas Hanung, dalam menjual elpiji 12 kg pihak Pertamina masih menanggung rugi.
Seharusnya, dia menambahkan, dengan patokan harga elpiji di Aramco (Saudi Arabia) harga keekonomian Rp 7.250 perkilogram, tetapi harga jual saat ini baru Rp 5.750 perkg. "Jadi, harga yang kami jual masih di bawah harga keekonomian," jelas Hanung.
Lebih lanjut, Hanung mengatakan pihaknya juga tidak membantah terjadinya kelangkaan elpiji tiga kg karena adanya pengalihan konsumsi dari pengguna 12 kg ke tiga kg mengingat disparitas harganya cukup signifikan. "Anda melihatnya bagaimana, tebak sendiri ya," tegas dia.