Masalah Obama di Timteng Makin Pelik
VIVAnews – Tewasnya ratusan warga Palestina akibat serangan udara Israel atas Hamas, semakin membuat rumit masalah yang dihadapi Presiden Terpilih AS Barack Obama, dalam tercapainya perdamaian di Timur Tengah, hal yang tak tercapai selama pemerintahan Bush dan Clinton.
Pemerintahan Presiden George W. Bush menyalahkan Hamas, yang menguasai jalur Gaza atas kekerasan baru yang terjadi. Bush menuding serangan itu telah menyalahi gencatan senjata. Serangan roket dan mortar yang membombardir jauh ke wilayah Israel.
Belum jelas posisi Obama, apakah dia mendukung Israel seperti Presiden Bush. David Axelrod, penasihat senior Obama berbicara dengan sangat hati-hati, Minggu 28 Desember 2008, dengan mengatakan Obama akan menghormati ikatan penting antara AS dan Israel.
"Dia ingin menjadi kekuatan yang konstruktif dalam membantu menciptakan perdamaian dan keamanan yang berhak didapatkan oleh keduanya, Israel dan Palestina,” kata Axelrod kepada CBS dalam acara Face the Nation.
“Sangat jelas situasi ini semakin rumit dalam beberapa hari dan pekan ini. Karena Hamas mulai melempar granat, Israel merespon, kata Axelrod.
Ditekan pertanyaan soal seberapa jauh dukungan Obama terhadap Israel, Axelrod mengaakan, Obama akan bekerja sama secara dekat dengan Israel.”Mereka (Israel) adalah sekutu besar bagi kita dan sekutu paling penting di wilayah itu, tapi Obama akan melakukan cara untuk menciptakan perdamaian, dan akan bekerjasama secara dekat dengan Israel dan Palestina untuk mencapai tujuan itu,” kata Axelrod lagi.
Dunia Arab, telah bereaksi keras atas serangan agresif Israel, yang telah menewaskan setidaknya 290 orang dan 600 orang terluka.
Israel telah melakukan serangan udara, tapi Kabinet Israel telah memerintahkan militer mempersiapkan 6500 tentara cadangan untuk kemungkinan invasi srangan darat.(AP)