Boris Yeltsin Mengundurkan Diri

VIVAnews - Pada 31 Desember 1999, Presiden Rusia, Boris Yeltsin, mengundurkan diri. Pengunduran diri Yeltsin cukup mengejutkan dunia karena sebelumnya berkali-kali ia membantah akan mengundurkan diri. Yeltsin digantikan wakilnya, PM Vladimir Putin, yang menjadi pejabat presiden hingga pemilu Maret 2000.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Pada pidato pengunduran dirinya di televisi, Yeltsin yang saat itu berusia 68 tahun meminta maaf atas kegagalan pemerintahannya. Menurut Yeltsin, Rusia membutuhkan pemimpin baru untuk memasuki abad baru. Masa jabatan Yeltsin merupakan periode transisi dalam sejarah Rusia.

Runtuhnya Uni Sovyet membuat kehidupan ekonomi dan politik Rusia berubah seratus delapan puluh derajat. Reformasi ekonomi yang dijalankan Yeltsin gagal membawa kemakmuran karena suburnya tindakan korupsi. Pada tahun 1998, nilai mata uang Rusia turun hingga 70 persen menyebabkan 29 persen penduduk Rusia hidup di bawah garis kemiskinan.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Vladimir Putin yang terpilih menggantikan Yeltsin merupakan mantan pejabat KGB (badan intelejen Uni Sovyet). Meskipun figurnya tidak banyak dikenal, banyak rakyat Rusia yang terpikat dengan gaya kepemimpinan Putin yang tegas.

Tahun 2000, Putin memenangkan pemilu dan terpilih menjadi presiden Rusia. Empat tahun kemudian, ia kembali menjadi presiden setelah memenangkan pemilu dengan telak.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

OJK meminta masyarakat untuk tidak panik merespons meningkatnya tensi geopolitik antara Iran-Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024