VIVAnews - Setelah dilanda tekanan jual pada transaksi Selasa 6 Januari 2009, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak menguat pada menit awal perdagangan Rabu 7 Januari 2009. IHSG naik 20,56 poin (1,43 persen) menjadi 1.456,10 pada delapan menit pertama transaksi hari ini.
Namun, analis PT BNI Securities Muhammad Alfatih mengatakan, IHSG membentuk pola doji pada resistance, sehingga rawan terjadi aksi ambil untung (profit taking). Apalagi, bila indeks turun di bawah 1.435.
"Support di level 1.430-1.400, sedangkan level paling kritis di kisaran 1.360," kata dia di Jakarta.
Menurut Alfatih, penembusan level tersebut dapat menjadi sinyal perubahan tren. Meski demikian, jika mampu bergerak di atas 1.438, IHSG bisa mempercepat pencapaian target teoritis pada pola double bottom di kisaran 1.650, dengan resistance minor 1.495-1.550.
Pendapat senada diungkapkan pengamat pasar modal, Ukie Jaya Mahendra. Dia memproyeksikan indeks hari ini bergerak di kisaran support 1.400 dan resistance pada posisi 1.469. "Indeks masih berpeluang rebound," ujar dia kepada VIVAnews.
Pada transaksi kemarin, indeks ditutup melemah tipis di level 1.435,54 atau turun 1,8 poin (0,13 persen).
Sementara itu, di bursa Wall Street, pada perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali menguat 62,21 poin atau 0,69 persen ke level 9.015,10. Indeks Nasdaq terangkat 24,35 poin atau 1,50 persen ke posisi 1.652,38 dan indeks S&P 500 juga naik 7,25 poin atau 0,78 persen menjadi 934,70.