Pengusaha: Saatnya BI Rate Turun

VIVAnews - Bank Indonesia diminta memanfaatkan momentum rendahnya data inflasi Desember 2008 dalam pengambilan keputusan terkait suku bunga acuan (BI rate). Sudah saatnya otoritas moneter memutuskan penurunann BI rate yang kini ada di level 9,25 persen.

"Momentumnya sangat tepat karena faktir inflasi yang rendah," tegas Bambang Susetyo, ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Negeri Kamar Dagang Indonesia dalam pesan singkatnya yang diterima VIVAnews, Rabu 7 Januari 2008.

Bambang mengatakan, Rapat Dewan Gubernur BI hari ini hendaknya membahas penurunan BI rate sebagai respons atas stimulus fiskal sebesar Rp 51 triliun yang digulirkan tahun ini. Langkah yang ditawarkan otoritas fiskal itu merupakan salah satu upaya untuk mengatasi dampak krisis finansial.

"Tapi stimulus fiskal saja belum efektif karena penanganan dampak krisis menuntut langkah-langkah yang komprehensif. Kini publik dan dunia usaha menunggu apa yang akan dilakukan BI," kata Bambang.

Semua orang, kata dia, saat ini mengeluh karena suku bunga sangat tinggi, baik suku bunga konsumsi maupun kredit modal kerja dan investasi, karena itu RDG BI hari ini hendaknya memutuskan penurunan BI rate.

Sebelumnya Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta juga mendesak BI menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Permintaan serupa juga datang dari pejabat Badan Pusat Statistik dan pelaku pasar uang. Mereka meminta BI rate diturunkan antara 50 basis poin sampai 100 basis poin.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS
4 ABG di Bekasi Tawuran Pakai Panah

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024